Private placement bisa positif bagi Sri Rejeki



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski akan mengurangi jumlah kepemilikan saham investor ritel, rencana private placement PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) diperkirakan mampu memberi dampak baik pada kinerja perusahaan.

Emiten tekstil ini baru saja mengantongi restu dari para pemegang saham untuk melakukan penambahan modal tanpa melakukan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) alias private placement. Nantinya, perusahaan akan menerbitkan 1,86 miliar saham baru yang setara dengan 10% modal disetor. PT Huddleston Indonesia (HI) selaku pemegang saham mayoritas akan membeli seluruh saham baru tersebut seharga Rp 354 per saham.

Meski aksi korporasi ini tidak mengurangi jumlah lembar saham yang dimiliki pemegang saham saat ini, namun private placement ini memberikan efek dilusi kepemilikan sebesar 3,99%. Jumlah kepemilikan saham publik di bawah 5% yang tadinya sebanyak 43,89%, berkurang menjadi 39,9% akibat aki korporasi ini.


Walaupun membuat persentase kepemilikan saham investor ritel berkurang, analis Binaartha Parama Sekuritas M. Nafan Aji Gusta mengatakan aksi korporasi ini bisa jadi sentimen positif bagi perusahaan.

"Selama hasil dari private placement digunakan untuk keperluan modal kerja, apalagi untuk ekspansi bisnis, maka hal ini akan memberikan katalis positif terhadap kinerja perusahaan ke depannya secara jangka panjang," ujar Nafan kepada KONTAN, Senin (6/11). Aksi korporasi ini pun diharapkan mampu memberikan likuiditas pada saham SRIL.

Sebagai informasi, perusahaan berencana menggunakan dana sebesar Rp 658,44 miliar hasil private placement untuk keperluan modal kerja dan keperluan umum lainnya. Selain itu, perusahaan juga berencana menggunakan dana tersebut untuk mengakuisisi perusahaan yang bergerak di bidang industri tekstil.

Nafan merekomendasikan buy on weakness saham SRIL di harga Rp 496 per saham.

"Secara teknikal, terlihat pola bearish dragonfly doji star candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi sehat dengan support di area level Rp 380 hingga Rp 368 per saham. Area level tersebut bisa dicermati untuk melakukan akumulasi beli," papar Nafan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini