JAKARTA. Rencana PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) menggelar Penawaran Umum Terbatas (PUT) tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu alias private placement tertunda dari jadwal semula.

Awalnya, BLTA akan meminta persetujuan pemegang saham untuk melepas 4,27 miliar saham baru atau setara 27% modal disetor dan ditempatkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar Kamis (4/12) ini.

Namun, beberapa pemegang saham yang diwawancarai KONTAN menyatakan tidak ada agenda untuk membahas private placement tersebut. "Tidak ada agenda meminta persetujuan private placement, jadi RUPS tadi hanya membahas (isu) yang sudah-sudah saja," kata salah seorang pemegang saham BLTA yang enggan disebutkan identitasnya, Kamis (4/12).

KB Bank Catatkan Laba Bersih Rp373 Miliar pada Semester I 2025

Siana A. Surya, Direktur Utama BLTA enggan memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai proses private placement tersebut. "RUPS tadi kuorum, tapi kita tidak mau bicara ke wartawan soal hasilnya," terang Siana.

Pada November lalu, BLTA merilis prospektus yang berisi rencana menggelar private placement. Harga saham private placement BLTA dipatok senilai Rp 62,5 per saham. Artinya, aksi ini bernilai Rp 266,87 miliar.

BLTA akan memanfaatkan private placement ini untuk merestrukturisasi utangnya ke beberapa pihak. Restrukturisasi ini hanya merupakan perpanjangan utang selama 10 tahun. Nantinya, para kreditur BLTA akan memperoleh bagian dari penerbitan saham baru tersebut sampai jangka waktu yang ditentukan.

Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ akan menguasai 0,1% saham BLTA, para pemegang obligasi rupiah akan meraih 2,6%, pemegang obligasi Yuan Hongkong akan mendapat 9,6%, pemegang obligasi konversi 6,2%, kreditur sewa akan mempunyai 5,7%, dan kreditur lainnya 2,8%.

Berdasarkan laporan keuangan Desember 2013, nilai penerbitan 4,26 miliar saham adalah US$ 25,15 juta. Namun karena ada tambahan penerbitan 7,13 juta saham lagi, nilainya bertambah US$ 30.000.

Aksi ini tentu saja menimbulkan dilusi bagi para pemegang saham BLTA. Kepemilikan PT Tunggal Adhi Baskara akan berkurang dari 37,9% menjadi 27,7%. Lalu kepemilikan Citibank Singapore akan terkikis dari 15,2% ke posisi 11,1%. Terakhir, saham publik akan berkurang dari 46,9% menjadi 34,2%.

Private placement ini juga akan mengurangi laba per saham BLTA dari US$ 0,015 menjadi US$ 0,012.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News