KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam waktu dekat, ada beberapa perusahaan yang akan menggelar
private placement atau penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD). Sementara itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) dikabarkan bakal mencabut ketentuan
lock up. Salah satu emiten yang bakal melaksanakan
private placement tersebut adalah PT Smartfren Telecom Tbk (
FREN). Tujuannya, untuk menambah modal perusahaan. "
Private placement kan merupakan opsi selain
rights issue. Keduanya sudah kami mintakan persetujuan pemegang sahamnya sekaligus dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)," kata Presiden Direktur FREN Merza Fachys kepada Kontan.co.id, Rabu (3/10).
Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki mengatakan, langkah
private placement umumnya bertujuan agar emiten memperoleh dana segar dalam jumlah besar. Upaya tersebut, sekaligus bisa memberikan gambaran kepada investor terhadap prospek kinerja perusahaan ke depan. "Kalau
rights issue risikonya mereka harus menawarkan dulu, dan investor yang
existing belum pasti mau menebus atau enggak. Sehingga ada ketidakpastian di sana," ungkapnya kepada Kontan, Rabu (3/10). Sebaliknya, pada pelaksanaan
private placement, investor dan emiten justru sudah menyepakati harga tertentu sebelum aksi korporasi tersebut dilakukan. "Jadi lebih ada kepastian jika melakukan
private placement," tambahnya. Sementara, terkait rencana BEI untuk mencabut
lock up private placement periode 12 bulan, Achmad menilai dampak kebijakan tersebut tidak terlalu terasa. Namun, akan berdampak positif bagi para investor. "Dari sisi investor ini akan lebih menarik, karena kalau dulu ada
lock up 12 bulan otomatis investor tidak bisa langsung
pull out dana di harga bagus. Sedangkan dengan kebebesan ini, akan lebih menguntungkan bagi
big investor," jelasnya.
Sedangkan bagi pelaku pasar, bisa mendapatkan sentimen positif dari pencabutan
lock up private placement tersebut. Ini karena, saham yang terkena
private placement cenderung akan dibuat lebih menarik, sehingga harga saham kemungkinan dinaikkan. "
Private placement juga lebih murah dan efisien, karena prosesnya enggak akan lama, jadi dari segi waktu ini lebih efisien," tandasnya.
Head of Lots Services Lotus Sekuritas, Krishna Dwi Setiawan menilai bahwa
private placement yang marak dilakukan emiten saat ini, secara umum akan menguntungkan para investor. Itu juga jadi solusi paling strategis dan mudah bagi emiten untuk memperoleh dana besar. "
Pertama karena itu paling cepat, paling gampang dan enggak akan terpengaruh dengan pasar, di tengah kondisi market yang tidak kondusif," ujar Krishna. Di tengah kondisi pasar saat ini, Krishna bagi emiten yang memilih melakukan penerbitan
bond, maka akan terbebani dengan harga yang mahal dengan tren suku bunga yang tinggi. Sedangkan untuk
rights issue juga bukan hal yang mudah menurutnya untuk diterapkan saat kondisi pasar tertekan saat ini. "Jadi
private placement paling gampang dan strategis. Kalaupun investor terdilusi, tapi tidak besar hanya 10%," jelasnya kepada Kontan, Rabu (3/10). Lewat
private placement, artinya emiten tengah membutuhkan dana segar untuk dijadikan modal agar bisa berkembang lebih baik. Kondisi tersebut sekaligus memberikan gambaran maupun prospek kinerja perusahaan yang akan lebih baik ke depan. "Jadi enggak ada ruginya
private placement bagi investor, dan biasanya investor yang terlibat pun masih pihak yang terafiliasi," tandasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati