KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Terregra Asia Energy Tbk (
TGRA) akan melaksanakan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau
private placement. Aksi korporasi ini dilakukan untuk mencari strategic partner yang dapat memberikan nilai tambah bagi TGRA. Hal ini sesuai dengan prospek TGRA yakni menjadi perusahaan pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) yang terdepan dan dikenal secara international. Harga pelaksanaan transaksi (
book building) berkisar Rp 680- Rp 875 per saham atau harga lainnya yang lebih baik dari rentang harga tersebut. Sementara TGRA akan mengeluarkan sebanyak-banyaknya 305 juta saham atau sebanyak banyaknya 10% dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan per 31 Agustus 2019.
Sekretaris Perusahaan TGRA Christin Soewito menjelaskan, dana
private placement akan digunakan seluruhnya untuk meningkatkan modal disetor ke pengembangan proyek-proyek melalui entitas usaha.
Baca Juga: Private placement, Terregra Asia Energy (TGRA) akan minta restu pemegang saham Dalam keterangan tertulis, Rabu (25/9), dengan asumsi
private placement dilaksanakan, maka jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh meningkat menjadi sebanyak Rp 305,5 miliar. Christin menuturkan lewat
private placement ini juga memungkinkan TGRA untuk bermintra dengan perusahaan internasional. “TGRA juga dapat bermitra dengan international
renewable energy company,” ujar Christin kepada Kontan.co.id, Kamis (26/9). Christin bilang, perusahaan EBT tersebut telah sampai pada tahap uji tuntas (due diligence). Namun, saat ini pihak TGRA masih belum bisa mengungkapkan lebih lanjut ihwal perusahaan tersebut. “Untuk sementara belum bisa kami
disclose atas permintaan mereka,” kata Christin. Aksi koprorasi ini menyebabkan dilusi atas saham yang dipegang pemegang saham. Namun, TGRA menyebutkan, dilusi yang akan dialami pemegang saham relatif kecil dan harga pelaksanaan ditentukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. “Dilusi maksimal 10%,” kata Christin.
Baca Juga: Sejumlah emiten jajaki bisnis pembangkit listrik tenaga surya Namun, private placement ini baru akan terlaksana apabila mendapat persetujuan dari para pemegang saham. Adapun Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) TGRA bakal digelar pada 8 November 2019 mendatang. Manajemen TGRA pun merekomendasikan para pemegang saham untuk memberikan persetujuan rencana aksi korporasi tersebut dalam RUPSLB. Sebab, direksi dan dewan komisaris TGRA telah melakukan analisis terkait pertimbangan manfaat dari rencana aksi korporasi ini. Untuk diketahui, TGRA merupakan perusahaan pembangkit listrik dengan kegiatan utama energi baru terbarukan (EBT) yang memiliki dua pilar usaha yakni PT Terregra Hydro Power dan PT Terregra Solar Power. TGRA berencana membangun pembangkit listrik energi baru terbarukan dengan target kapasitas 600 megawatt (MW) dalam kurun waktu 5 tahun.
Baca Juga: Terregra Asia (TGRA) Jajal Pasar Listrik Australia Selain itu, TGRA juga tengah melakukan ekspansi ke luar negeri tepatnya di Australia. Sampai tahun depan, TGRA menargetkan bisa membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan kapasitas 25 MW di Negeri Kanguru tersebut. Per Agustus 2019, Christin mengatakan, proyek PLTS di Australia sudah mencapai 5 MW. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat