JAKARTA. Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santosa akhirnya angkat bicara terkait kunjungannya ke Lapas Sukamiskin akhir pekan lalu. Politikus Partai Golkar itu beralasan kunjungannya tersebut tak terkait dengan jabatannya sebagai petinggi DPR dan hanya karena terisnpirasi dari pidato kebangsaan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri di hari lahir Pancasila. "Saya taunya bu Mega berpidato. Nilai-nilai kemanusiaan saya tiba-tiba hadir ke Sukamiskin," kata Priyo saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Senin (3/6). Dalam kesempatan itu Priyo membantah adanya kabar yang menyebutkan dirinya terlibat pembicaraan pribadi dengan terpidana kasus DPID Fadh Rafiq. Menurutnya kunjungannya tersebut untuk mengunjungi sejumlah politikus Golkar yang kini menjalani masa hukuman di Sukamiskin seperti mantan Gubernur Sumut Syamsul Arifin, Jimmy Rimba, Sutedjo Yuwono, Harry Sabarni dan Eddie Widiono. Ia memastikan bahwa pertemuan yang terjadi pun dilakukan dengan banyak orang. "Saya pastikan tidak ada pembicaraan khusus dengan orang per orang secara berdua termasuk dengan Fadh dan tidak memungkinkan karena sifatnya umum," kilahnya. Meski demikian ia mengakui kalau kunjungan yang dilakukannya melebihi jam besuk sekitar 10 sampai 20 menit. Priyo beralasan karena terlalu asyik berbincang maka dirinya agak lupa waktu sehingga melewati jatah yang diberikan. Kata dia, karena itulah dirinya sempat mendapat terguran dari pihak lapas. "Kalau saya tau bakalan akan dimobilisir pemberitaan ke arah sana saya pastikan saya batalkan kunjungan ke sana," tegasnya. Sebelumnya, kunjungan Priyo ke Sukamiskin sempat menjadi sorotan publik lantaran hal tersebut dilakukan paska namanya disebut menerima sejumlah fee dalam kasus korupsi Al Quran. Bahkan Badan Kehormatan (BK) DPR sempat menyebut akan memanggil yang bersangkutan untuk mengklarifikasi pertemuannya dengan saksi kasus tersebut Fadh Rafiq yang kini menjadi terpidana kasus DPID. Kunjungan itu sendiri dilakukannya bertepatan dengan hari lahir Pancasila pada 1 Juni lalu.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Priyo ke Sukamiskin terinspirasi Mega
JAKARTA. Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santosa akhirnya angkat bicara terkait kunjungannya ke Lapas Sukamiskin akhir pekan lalu. Politikus Partai Golkar itu beralasan kunjungannya tersebut tak terkait dengan jabatannya sebagai petinggi DPR dan hanya karena terisnpirasi dari pidato kebangsaan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri di hari lahir Pancasila. "Saya taunya bu Mega berpidato. Nilai-nilai kemanusiaan saya tiba-tiba hadir ke Sukamiskin," kata Priyo saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Senin (3/6). Dalam kesempatan itu Priyo membantah adanya kabar yang menyebutkan dirinya terlibat pembicaraan pribadi dengan terpidana kasus DPID Fadh Rafiq. Menurutnya kunjungannya tersebut untuk mengunjungi sejumlah politikus Golkar yang kini menjalani masa hukuman di Sukamiskin seperti mantan Gubernur Sumut Syamsul Arifin, Jimmy Rimba, Sutedjo Yuwono, Harry Sabarni dan Eddie Widiono. Ia memastikan bahwa pertemuan yang terjadi pun dilakukan dengan banyak orang. "Saya pastikan tidak ada pembicaraan khusus dengan orang per orang secara berdua termasuk dengan Fadh dan tidak memungkinkan karena sifatnya umum," kilahnya. Meski demikian ia mengakui kalau kunjungan yang dilakukannya melebihi jam besuk sekitar 10 sampai 20 menit. Priyo beralasan karena terlalu asyik berbincang maka dirinya agak lupa waktu sehingga melewati jatah yang diberikan. Kata dia, karena itulah dirinya sempat mendapat terguran dari pihak lapas. "Kalau saya tau bakalan akan dimobilisir pemberitaan ke arah sana saya pastikan saya batalkan kunjungan ke sana," tegasnya. Sebelumnya, kunjungan Priyo ke Sukamiskin sempat menjadi sorotan publik lantaran hal tersebut dilakukan paska namanya disebut menerima sejumlah fee dalam kasus korupsi Al Quran. Bahkan Badan Kehormatan (BK) DPR sempat menyebut akan memanggil yang bersangkutan untuk mengklarifikasi pertemuannya dengan saksi kasus tersebut Fadh Rafiq yang kini menjadi terpidana kasus DPID. Kunjungan itu sendiri dilakukannya bertepatan dengan hari lahir Pancasila pada 1 Juni lalu.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News