Pro-Kontra Serangan Iran ke Israel dalam Komunitas Internasional



KONTAN.CO.ID - Serangan rudal Iran ke Israel praktis membuka babak baru konflik berkepanjangan di Timur Tengah. Respons berbeda pun muncul terkait serangan tersebut.

Iran mengakui pihaknya telah menembakkan puluhan rudal balistik ke target militer dan keamanan Israel pada hari Selasa (1/10) malam.

Serangan itu disebut sebagai respons atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, dan komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Abbas Nilforoushan.


Ketegangan antara Iran dan Israel meningkat sejak Israel melancarkan serangan ke Gaza Oktober lalu. Hingga saat ini, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 43.000 penduduk Palestina.

Baca Juga: Indonesia Minta PBB Turun Tangan Atasi Memanasnya Konflik di Timur Tengah

Dukungan dari Negara Islam

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengutip ayat Al-Quran dan menyebut serangan militer Iran sebagai pertanda bahwa kemenagan ilahi semakin dekat.

"Orang-orang saleh mungkin harus berkorban, tetapi mereka tidak akan dikalahkan pada akhirnya. Mereka adalah pemenang di lapangan," tulis Khamenei di akun X pribadinya.

Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, mengatakan bahwa serangan ini dilakukan untuk membela kepentingan dan warga negara Iran. Di media sosial, Pezeshkian menyampaikan pesan ancaman kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

"Beri tahu Netanyahu bahwa Iran bukanlah negara yang suka berperang, tetapi Iran berdiri teguh melawan ancaman apa pun. Ini hanyalah sebagian kecil kekuatan kita. Jangan terlibat konflik dengan Iran," tulisnya.

Baca Juga: 4 Negara Pendukung Utama Militer Israel, AS Paling Loyal

Dari tanah Palestina, kelompok Hamas memuji serangan rudal Iran. Mereka secara terbuka mengucapkan selamat atas aksi heroik IRGC dalam melawan kejahatan.

"Kami mengucapkan selamat atas peluncuran roket heroik yang dilakukan oleh Korps Garda Revolusi Islam di Iran, di wilayah kami yang diduduki, sebagai respons atas kejahatan yang terus dilakukan oleh pihak yang menduduki (Israel)," ungkap Hamas.

Juru bicara Houthi Yaman, Mohammed Abdulsalam, juga menyambut baik operasi militer Iran. Baginya, serangan itu menunjukkan dukungan kuat terhadap Palestina dan menentang kehadiran Israel.

"Menghalangi dan melawan entitas Zionis adalah satu-satunya cara untuk mengendalikannya dan mencegahnya meningkatkan kejahatan biadabnya terhadap rakyat Lebanon dan Palestina serta seluruh wilayah," kata Abdulsalam.

Baca Juga: AS Berjanji Akan Membantu Israel Menghadapi Serangan Iran

Dikecam Negara Barat

Netanyahu bersumpah akan melakukan pembalasan. Dirinya mengatakan bahwa Iran telah melakukan kesalahan besar dan harus membayarnya.

"Kami akan berpegang teguh pada prinsip yang telah kami tetapkan: Siapa pun yang menyerang kami, kami akan menyerang mereka," ungkap Netanyahu dalam pernyataannya hari Selasa.

Serangan Iran tersebut tentu dikecam oleh Amerika Serikat yang selama ini merupakan negara pendukung nomor satu Israel.

Penasihat Kemanan Gedung Putih, Jake Sullivan, mengatakan bahwa Presiden Joe Biden telah memerintahkan militer AS untuk membantu pertahanan Israel menghalau serangan Iran. 

Baca Juga: WHO: Konvoi Bantuan untuk Gaza Diserang Tank Israel

Sullivan menambahkan, kapal perusak milik Angkatan Laut Israel telah bergabung dengan unit pertahanan udara Israel dalam menembakkan pencegat untuk menembak jatuh rudal yang masuk.

Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, juga mengutuk serangan rudal balistik Iran terhadap Israel.

Kantor Starmer mengabarkan, dalam obrolan dengan Netanyahu melalui telepon Starmer menyatakan komitmen teguh Inggris terhadap keamanan Israel dan perlindungan warga sipil. 

Presiden Dewan Eropa, Charles Michel, juga secara terbuka mengutuk serangan Iran terhadap Israel. Michel melihat aksi itu merupakan ancaman terhadap keamanan regional.

Selanjutnya: Samator Indo Gas (AGII) Resmikan Pabrik ke-56 di KIT Batang Senilai Rp 500 Miliar

Menarik Dibaca: Ini Cara Cerdas Generasi Muda Agar Tak Turun Kelas