JAKARTA. PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) baru menggunakan sebagian kecil dana penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO) per 30 Juni 2017. Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia, Selasa (11/7), disebutkan perusahaan baru menggunakan pendanaan sebesar Rp 101 miliar atau sekitar 8,85% dari hasil IPO. Rinciannya, untuk pengembangan jejaring outlet sebesar Rp 69 miliar, peningkatan kemampuan dan kualitas layanan sebesar Rp 12 miliar, dan sisanya Rp 20 miliar digunakan oleh perusahaan untuk modal kerja operasional dan kegiatan lainnya. PRDA berhasil menghimpun pendanaan sebesar Rp 1,21 triliun dengan hasil bersih Rp 1,14 triliun melalui IPO yang dilaksanakan pada 7 Desember 2016. Dengan demikian, sisa dana hasil penawaran umum adalah sebesar Rp 1,04 triliun atau sekitar 91%.
Prodia baru gunakan 8,8% dana hasil IPO
JAKARTA. PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) baru menggunakan sebagian kecil dana penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO) per 30 Juni 2017. Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia, Selasa (11/7), disebutkan perusahaan baru menggunakan pendanaan sebesar Rp 101 miliar atau sekitar 8,85% dari hasil IPO. Rinciannya, untuk pengembangan jejaring outlet sebesar Rp 69 miliar, peningkatan kemampuan dan kualitas layanan sebesar Rp 12 miliar, dan sisanya Rp 20 miliar digunakan oleh perusahaan untuk modal kerja operasional dan kegiatan lainnya. PRDA berhasil menghimpun pendanaan sebesar Rp 1,21 triliun dengan hasil bersih Rp 1,14 triliun melalui IPO yang dilaksanakan pada 7 Desember 2016. Dengan demikian, sisa dana hasil penawaran umum adalah sebesar Rp 1,04 triliun atau sekitar 91%.