Prodia Luncurkan Pemeriksaan BRCA 1/2 germline guna Cek Mutasi Gen Terkait Kanker



KONTAN.CO.ID - PT Prodia Widyahusada (kode saham: PRDA) terus berkomitmen mendukung Pengobatan Generasi Baru (Next Generation Medicine), kini kembali meluncurkan pemeriksaan terbaru yaitu pemeriksaan BRCA 1/2 germline. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi ada atau tidaknya mutasi pada gen BRCA 1 dan BRCA 2 yang dimiliki seseorang dengan menggunakan teknologi next generation sequencing, yakni teknologi yang menggunakan alat sequencer untuk dapat mengidentifikasi variasi genetik lebih cepat dan lebih akurat karena dalam satu kali eksperimen bisa langsung memeriksa seluruh gen1.

Saat ini kanker payudara menjadi kanker dengan prevalensi paling sering terjadi di Indonesia dan merupakan penyebab kematian terbanyak pada wanita di Indonesia. Salah satu penyebab kanker adalah adanya mutasi pada gen BRCA 1 dan BRCA 2 yang dimiliki seseorang.

Gen BRCA 1 dan BRCA 2 merupakan jenis penekan tumor. Ketika mereka berfungsi normal, mereka membantu mencegah pertumbuhan sel tak terkendali yang bisa menyebabkan tumor ganas. Ketika gen BRCA mengalami kerusakan mutasi, hal itu dapat mengarah pada pengembangan kanker payudara dan kanker ovarium yang diturunkan.


Mutasi berbahaya pada gen BRCA 1 atau BRCA 2 dapat diwariskan dari dari satu generasi ke generasi berikutnya. Setiap anak dari orang tua yang membawa mutasi pada salah satu gen ini memiliki peluang 50% untuk mewarisi mutasi tersebut. Mutasi gen alami ini adalah perubahan yang diwariskan dari orangtua ke anak, dimana mutasi ini sudah ada sejak lahir di semua sel dalam tubuh atau dikenal juga dengan mutase germline.

Product Manager Prodia, Trilis Yulianti, PhD mengatakan bahwa “Jika pemeriksaan dilakukan pada pasien yang telah didiagnosis kanker, kemudian jaringan kankernya sudah diangkat dan belum sempat melakukan pemeriksaan BRCA 1/2 germline sebelumnya, maka tetap dapat melakukan pemeriksaan ini.

Pemeriksaan ini dapat digunakan untuk menentukan penggunaan golongan obat yang paling sesuai dengan pasien”. Trilis menambahkan bahwa salah satu golongan obat baru yang digunakan dalam pengobatan kanker adalah inhibitor PARP. Golongan obat ini memblokir perbaikan kerusakan DNA untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker yang memiliki varian pada gen BRCA 1 atau BRCA2 yang berbahaya.

Manfaat pemeriksaan ini bagi pasien yang masih sehat (dengan riwayat kanker payudara dan ovarium di keluarganya) adalah untuk mengetahui apakah dirinya memiliki mutasi pada gen BRCA 1 dan BRCA 2 atau tidak, sehingga dapat dilakukan upaya pencegahan. Pemeriksaan ini juga bermanfaat untuk pasien yang telah didiagnosis kanker payudara yaitu untuk menentukan jenis terapi dan untuk menilai perkembangan kanker ke depannya.

Layanan pemeriksaan BRCA 1/2 germline yang menggunakan sampel darah tersedia di Prodia Genome Center yang berlokasi di Prodia Kramat, Jakarta, dengan menggunakan Next Generation Sequencing. Waktu yang diperlukan mulai dari proses ekstraksi DNA hingga hasil selesai dianalisis dalam bentuk laporan adalah 10 hari.

Nantinya, seseorang yang melakukan pemeriksaan ini akan menjalani penilaian risiko, bertemu dengan konselor genetik untuk meninjau berbagai kemungkinan atau faktor, seperti adanya kerabat yang menderita kanker, kanker yang mereka derita, dan pada usia berapa mereka didiagnosis serta melakukan pengisian kuesioner. Pemeriksaan BRCA 1/2 germline yang ada di Prodia ini tidak memerlukan puasa, sehingga dapat dilakukan kapan saja, adapun pengambilan sampel dapat dilayani di seluruh cabang Prodia.

1 Pemeriksaan ini mulai ramai dibicarakan sejak tahun 2013 ketika Angelina Jolie melakukan pemeriksaan ini karena terdorong rasa khawatir apakah dirinya mebawa mutasi pada gen BRCA 1 dan BRCA 2 yang diturunkan dari ibunya dan beberapa anggota keluarganya yang telah terdiagnosis kanker payudara.

Tentang PT Prodia Widyahusada Tbk.

Laboratorium klinik Prodia didirikan pertama kali di Solo pada 7 Mei 1973 oleh beberapa orang idealis berlatar belakang pendidikan farmasi. Sejak awal, Andi Widjaja beserta seluruh pendiri lainnya tetap menjaga komitmen untuk mempersembahkan hasil pemeriksaan terbaik dengan layanan sepenuh hati.

Sebagai pemimpin pasar, sejak 2012 Prodia merupakan satu-satunya laboratorium dan klinik di Indonesia dengan akreditasi College of American Pathologists (CAP). Sehingga kualitas hasil tes dari laboratorium Prodia sejajar dengan laboratorium internasional.

Pada 7 Desember 2016, Bursa Efek Indonesia (BEI) meresmikan pencatatan saham perdana Prodia sebagai emiten ke-15 di tahun 2016, dengan kode saham “PRDA”. Dalam aksi korporasi itu, Prodia telah menawarkan saham perdana sebanyak 187,5 juta lembar saham. Dengan demikian, dana yang diraih dari penawaran umum perdana saham (IPO) perseroan mencapai sebesar Rp 1,22 triliun.

Hingga saat ini, Prodia telah mengoperasikan jejaring layanan sebanyak 263 outlet, termasuk di 127 kota di 34 provinsi di seluruh Indonesia, beberapa diantaranya merupakan Prodia Health Care (PHC) yakni layanan wellness clinic yang berbasis personalized medicine serta specialty clinics yang terdiri dari Prodia Children’s Health Centre (PCHC), Prodia Women’s Health Centre (PWHC) dan Prodia Senior Health Centre (PSHC).

Prodia telah meluncurkan Kontak Prodia 1500-830 dan personal assistant virtual berbasis online Tanya Prodia (TANIA). TANIA dapat diakses oleh siapapun khususnya pelanggan Prodia secara langsung kapanpun dan dimanapun secara online diantaranya melalui LINE: @prodia.id, Telegram: @prodia.id, Facebook Messenger: @prodia.id dan Website Prodia: www.prodia.co.id. Layanan Prodia juga dapat dijangkau melalui Aplikasi Mobile Prodia (Prodia Mobile Apps) yang dapat diunduh melalui App Store & PlayStore.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti