JAKARTA. PT Prodia Widyahusada siap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal Desember mendatang. Perusahaan yang bergerak di bisnis jasa kesehatan khususnya laboratorium klinik ini, membidik dana segar Rp 1,17 triliun hingga Rp 1,5 triliun dari penawaran perdana saham atau Initial Public Offering (IPO). Prodia akan melepas sebanyak-banyaknya 187,5 juta saham baru atau 20% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga IPO itu dipatok di rentang Rp 6.250 hingga Rp 8.000 per saham. Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty mengatakan, sekitar 67% dari dana IPO akan dipakai untuk mengembangkan dan memperbesar jejaring outlet Prodia di Indonesia. Lalu sebesar 19% akan digunakan untuk pembelian peralatan teknologi diagnostik generasi terbaru dan peralatan pemeriksaan nonlaboratorium. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja.
Prodia patok harga IPO Rp 6.250 - Rp 8.000
JAKARTA. PT Prodia Widyahusada siap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal Desember mendatang. Perusahaan yang bergerak di bisnis jasa kesehatan khususnya laboratorium klinik ini, membidik dana segar Rp 1,17 triliun hingga Rp 1,5 triliun dari penawaran perdana saham atau Initial Public Offering (IPO). Prodia akan melepas sebanyak-banyaknya 187,5 juta saham baru atau 20% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga IPO itu dipatok di rentang Rp 6.250 hingga Rp 8.000 per saham. Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty mengatakan, sekitar 67% dari dana IPO akan dipakai untuk mengembangkan dan memperbesar jejaring outlet Prodia di Indonesia. Lalu sebesar 19% akan digunakan untuk pembelian peralatan teknologi diagnostik generasi terbaru dan peralatan pemeriksaan nonlaboratorium. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja.