KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejalan dengan kemajuan di bidang terapi regeneratif, PT Prodia Widyahusada Tbk (
PRDA) dan PT Prodia Stemcell Indonesia (ProSTEM), bagian dari Prodia Grup, menyambut puluhan investor terkemuka, termasuk Lo Kheng Hong, dalam sebuah kunjungan untuk memperkenalkan strategi dan inovasi terbaru perusahaan. Kunjungan ini menjadi momen penting bagi Prodia dan ProSTEM dalam memperkuat relasi dengan pemangku kepentingan serta menegaskan komitmen mereka dalam menyediakan layanan kesehatan berkualitas tinggi di Indonesia.
Baca Juga: Prodia Widyahusada (PRDA) Menjaga Kesehatan Biar Prima Pendiri Prodia Andi Wijaya menjelaskan visi Prodia Grup dalam terus berinovasi untuk mendukung transformasi kesehatan Indonesia. “Prodia adalah pelopor layanan diagnostik yang telah beroperasi selama lebih dari 50 tahun, dan kami terus memperluas layanan melalui anak usaha seperti Proline dan ProSTEM. Melalui inovasi di sektor terapi sel punca, kami berupaya menghadirkan solusi kesehatan yang lebih baik untuk masyarakat,” ujar Andi dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Selasa (5/11). Saat ini, ProSTEM tengah fokus mengembangkan portofolio produk terapi regeneratif berbasis Mesenchymal Stem Cells (MSC), termasuk proyek nasal drop untuk stroke iskemik, yang berpotensi besar dalam pemulihan dan regenerasi jaringan.
Baca Juga: Prodia StemCell Dorong Pengembangan Teknologi Sel Punca Di samping itu, Proline, anak usaha Prodia lainnya, tengah membangun fasilitas industri In Vitro Diagnostics (IVD) seluas 5.500 meter persegi yang siap beroperasi pada 2025. Pabrik ini diharapkan menjadi pendorong pertumbuhan di sektor kesehatan dan meningkatkan daya saing Prodia Grup di masa mendatang. Investor dan akademisi Lukas Setia Atmaja, yang juga menjadi penggagas pertemuan ini, menyampaikan optimisme mengenai masa depan Prodia dan ProSTEM. “Laboratorium canggih yang saya lihat di Prodia dan ProSTEM menunjukkan potensi besar untuk meningkatkan shareholder value. Terapi regeneratif yang dikembangkan berpotensi membantu perawatan penyakit degeneratif dan kanker,” kata Lukas.
Baca Juga: Prabowo Bakal Gelar Program Medical Check-Up Gratis, Begini Tanggapan Prodia (PRDA) Dewi Muliaty, Direktur Utama Prodia, menegaskan komitmen perusahaan untuk terus berinovasi dalam layanan kesehatan. Prodia kini menyediakan lebih dari 3.000 jenis tes pemeriksaan klinis dan layanan
personalized medicine melalui Prodia Genomics. Dengan lebih dari 300 outlet di seluruh Indonesia, Prodia memastikan layanan kesehatan berkualitas dapat diakses oleh masyarakat luas, menciptakan nilai tambah bagi pemangku kepentingan.
Baca Juga: Prodia Widyahusada (PRDA) Fokus Pacu Kinerja di Semester II Cynthia Retna Sartika, Direktur ProSTEM, menambahkan bahwa ProSTEM terus meningkatkan kapasitas produksi dan memastikan kualitas layanan dengan standar current Good Manufacturing Practice (cGMP).
“Kami memperluas kolaborasi dengan berbagai institusi nasional dan internasional, serta fokus pada pasar dan penerapan teknologi digital. Upaya ini mendukung tren *medical tourism* dan membantu hilirisasi produk kesehatan buatan Indonesia,” jelas Cynthia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto