Prodia Widyahusada (PRDA) catatkan pendapatan Rp 1,74 triliun sepanjang 2019



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun 2019 PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) berhasil mencatatkan pendapatan bersih menjadi Rp 1,74 triliun. Tumbuh sebesar 9,03% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 1,59 triliun.

Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty menjelaskan, pencapaian kinerja tahun 2019 ini membuktikan konsistensi Perseroan dalam menjaga pertumbuhan bisnisnya.

Baca Juga: Prodia (PRDA) mengantongi pertumbuhan laba 19,84% tahun lalu


“Perseroan fokus pada strategi yang dapat memperkuat bisnis inti dan keunggulan operasional Perseroan sehingga kami tetap mampu menjaga pertumbuhan pendapatan, EBITDA, dan laba yang baik serta menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan bagi pemegang saham,” ujar Dewi dalam keterangan resmi, Selasa (10/3).

Laba bersih Perseroan juga mengalami kenaikan seiring dengan peningkatan pendapatan bersih perseroan. Pendapatan dari masing-masing segmen pelanggan juga turut mengalami peningkatan dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pendapatan.

"Segmen pelanggan individu dan rujukan dokter menyumbang sekitar 63,3% kepada pendapatan Perseroan. Sedangkan, kontribusi segmen referensi pihak ketiga dan klien korporasi sekitar 36,7% terhadap pendapatan Perseroan," katanya.

Dewi menjelaskan, sepanjang tahun 2019, jumlah pemeriksaan mencapai 16,5 juta dan jumlah kunjungan mencapai 2,5 juta. Jumlah permintaan tes esoterik mengalami peningkatan sebesar 6,6% pada tahun 2019 menjadi 551.101 tes. 

Baca Juga: Prodia (PRDA) dan RS Siaga Raya kerja sama pengelolaan laboratorium

Pendapatan tes esoterik mengalami peningkatan sebesar 18,5% pada tahun 2019 menjadi Rp 302,09 miliar dari Rp 254,86 miliar di 2018 atau berkontribusi sekitar 17,3% kepada pendapatan Perseroan 2019.

Total aset Perseroan juga mencapai Rp 2.011 miliar, atau lebih tinggi Rp 80,59 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Aset lancar menjadi Rp 1.254,35 miliar dan aset non lancar menjadi Rp 756,62 miliar. 

Sedangkan, total liabilitas turun menjadi Rp 351,37 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun total liabilitas jangka pendek turun menjadi Rp 143,55 miliar dan total liabilitas jangka panjang Rp 207,81 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .