KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berdasarkan data Global Burden of Cancer (GLOBOCAN) 2020, kanker darah atau leukemia menempati urutan ke-13 sebagai penyumbang kasus baru kanker di dunia. Di Indonesia, leukemia menempati urutan ke-9 penyumbang kasus baru kanker. Leukemia juga termasuk jenis kanker yang paling banyak menyerang anak, bahkan sepertiga kasus kanker pada anak di Indonesia merupakan leukemia. Pada 2010, jumlah penderita leukemia adalah 31% dari total keseluruhan kanker anak. Persentase ini terus meningkat menjadi 35% pada tahun 2011, 42% pada tahun 2012, dan 55% pada tahun 2013.
Meningkatnya kasus leukemia di Indonesia terutama di kalangan anak-anak mendorong PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) menghadirkan tes pemeriksaan Leukemia Phenotyping untuk mendeteksi tipe kanker darah pada pasien leukemia akut. Baca Juga: Prodia telah melayani lebih dari 630 ribu pemeriksaan covid-19 hingga bulan Juni 2021 Pemeriksaan Leukemia Phenotyping merupakan pemeriksaan yang direkomendasikan oleh WHO untuk diagnosis leukemia akut. Saat ini, Prodia merupakan satu-satunya laboratorium klinik swasta di Indonesia yang dapat melakukan secara mandiri pemeriksaan Leukemia Phenotyping dengan sampel darah. Product Manager Prodia Trilis Yulianti mengatakan, hadirnya pemeriksaan Leukemia Phenotyping di Prodia dapat membantu para dokter dalam menegakkan diagnosis pasien dengan lebih cepat, karena dikerjakan setiap hari dengan waktu selesai hasil H+2. “Ketepatan diagnosis akan sangat berpengaruh terhadap pengobatan dan kesuksesan tingkat penyembuhan. Kami berharap dapat berkontribusi dalam memperbesar angka harapan hidup penyandang leukemia,” ungkap Trilis dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (21/7). Leukemia adalah salah satu bentuk kanker darah yang terdiri dari beberapa tipe. Di antaranya, Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL), Acute Myeloid Leukemia (AML), dan gabungan kedua tipe tersebut Mixed Phenotype Acute Leukemia (MPAL) di mana angka terjadinya leukemia tipe MPAL masih sedikit di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada tahun 2012, dari jumlah penyandang leukemia di Indonesia, sekitar 97% adalah leukemia akut (82% tipe ALL dan 18% tipe AML) dan 3% leukemia kronis (CML). Angka kematian leukemia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan Rumah Sakit Kanker Dharmais tahun 2006-2010 mencapai 20%-30% untuk ALL pada anak. Penderita laki-laki lebih tinggi 1,15 kali dibandingkan perempuan untuk ALL dan pada AML leukemia laki-laki dan perempuan hampir sama. Baca Juga: Sebanyak 17 cabang Prodia Widyahusada (PRDA) siap layani vaksinasi gotong royong
PRDA Chart by TradingView