KONTAN.CO.ID - JAKARTA.
PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) hingga saat ini masih menjadi satu-satunya laboratorium di Indonesia yang mengerjakan pemeriksaan ProHealthy Gut. Untuk diketahui, ProHealthy Gut adalah pemeriksaan asam lemak rantai pendek atau short chain fatty acids (SCFA) yang berasal dari mikrobiota yang dihasilkan di saluran pencernaan manusia. Dalam saluran ini terdiri dari hingga 100 triliun (1x1014) mikroba, termasuk bakteri, jamur dan virus, yang jika terdapat dalam jumlah besar dinamakan gut-mikrobiota. Interaksi antara mikrobiota dan inang (host) dapat mempengaruhi kesehatan yakni homeostasis imunologi dan perubahan dalam interaksi ini berkaitan dengan berbagai penyakit inflamasi.
Konsentrasi SCFA dalam feses yang dapat menggambarkan asupan serat makanan dan dianggap sebagai biomarker aktivitas mikrobiota usus dan kesehatan yang sangat bermanfaat.
Baca Juga: Biar Lebih Bugar, Prodia Widyahusada (PRDA) Giat Ekspansi Berbagai penelitian menunjukkan bahwa SCFA berperan dalam fisiologi saluran cerna, menurunkan inflamasi, meningkatkan penyembuhan jaringan yang rusak, dan berkontribusi dalam metabolisme serta diferensiasi sel yang normal. SCFA juga berperan dalam kesehatan otak yang disebut dengan
gut-brain axis (poros otak-lambung), sehingga dengan mengetahui persentase SCFA maka kita dapat menilai keseimbangan metabolik gut mikrobiota secara tidak langsung. Gianni Yosephine selaku Product Lead PRDA mengatakan pemeriksaan ini dapat berkaitan dengan berbagai penyakit pencernaan contohnya kanker kolorektal, obesitas, autoimun, diabetes, alergi dan lain sebagainya. “Jadi kita ada pemeriksaan dari Pro Healthty Gut oleh Prodia ini, ada darah samar. Ini adalah salah satu
screening bisa digunakan. Kalau ada ketidaknormalan atau ada tanda-tanda ke kanker usus sudah tampak. Di Prodia kita juga punya panel kanker lainnya seperti panel risiko kanker usus terus juga pada pada risiko kanker kolorektal juga ada,” jelas Gianni saat ditemui Kontan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu. “
Screening secara berkala dan genomik juga bisa, dan
screening dengan serologis atau dengan feses juga bisa,” imbuh dia.
Baca Juga: Bakal Buka 2 Outlet Klinik Baru, Prodia (PRAD) Siapkan Capex Rp 300 Miliar pada 2024 Ia menambahkan, dalam pemeriksaan Prohealty Gut juga bukan hanya untuk memeriksa mikrobio dalam saluran pencernaan tapi juga ada darah sampel yang kalau hasilnya positif (ada ganguan), maka dokter akan melanjutkan dengan pemeriksaan selanjutnya. Sementara itu, Gianni menjelaskan bertepatan dengan bulan puasa atau Ramadhan, penting bagi masyarakat untuk memeriksa secara berkala kondisi kesehatan sistem pencernaan sebagai upaya deteksi dini jika terjadi gejala atau gangguan pada sistem pencernaan, agar metabolisme tubuh dapat terjaga dengan baik dan optimal. “Adanya potensi gangguan pada keseimbangan mikrobiota dalam usus dapat menimbulkan berbagai penyakit, karena mikrobiota di saluran pencernaan memiliki peran dalam memberi nutrisi bagi sel-sel organ lainnya. Pemeriksaan ini bermanfaat untuk mengevaluasi kesehatan pencernaan secara umum dan mengukur konsentrasi SCFA yang dapat menggambarkan keseimbangan mikrobiota usus,” tutup Gianni. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati