KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Prodia Widyahusada Tbk (
PRDA) telah menyerap belanja modal atau
capital expenditure (capex) sekitar Rp 150 miliar hingga kuartal III 2024. Penyerapan capex ini sebesar 60% dari total capex Rp 250 miliar untuk setahun penuh. Indriyanti Rafi Sukmawati, Direktur Business & Marketing Prodia menyampaikan capex tersebut telah diserap untuk berbagai kebutuhan, seperti ekspansi outlet, kebutuhan rehabilitasi dan renovasi bangunan outlet, keperluan relokasi, pengembangan kualitas dan kapasitas operasional laboratorium hingga pengembangan operasional IT di tubuh operasional & bisnis Prodia. "Hingga akhir kuartal III tahun 2024 ini, Prodia juga telah mencapai target ekspansi klinik. Saat ini Prodia telah memiliki total sebanyak 341 gerai yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia," papar Indriyanti kepada Kontan.co.id, Jumat (8/11).
Persebaran gerai tersebut sudah termasuk dengan berupa cabang dan juga bentuk kerja sama dengan berbagai pihak. Prodia juga telah mengantongi sebanyak 89 cabang berizin klinik dari total 341 gerai yang dimilikinya. Sebanyak 89 cabang tersebut juga tersebar di 80 kota di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Prodia (PRDA) Perkenalkan Inovasi Kesehatan Regeneratif di Penghujung Tahun 2024 Indriyanti melanjutkan, Prodia berencana melakukan uji model bisnis baru yang akan diimplementasikan di seluruh klinik cabang
existing Prodia. Melalui langkah ini Prodia akan melakukan segmentasi dan kategorisasi pasar berdasarkan karakteristik bisnis di tiap daerahnya. "Harapannya implementasi ini sesuai dengan
voice of customer agar lebih mudah dipahami oleh masyarakat terkait spesifikasi layanan yang disediakan antara Klinik Prodia dengan Laboratorium Klinik Prodia," imbuh dia. Mengenai kinerja di kuartal III 2024, PRDA optimistis dapat mencetak pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan semester I 2024. Indiryanti menuturkan secara tren, semester II biasanya memiliki kontribusi yang lebih tinggi dibanding semester I sehingga Prodia optimistis perbaikan ini dapat terus berlanjut dan lebih baik lagi dengan berbagai strategi, promosi, dan keunggulannya lainnya. "Kami optimistis tren perbaikan masih akan tetap berlanjut hingga kuartal IV. Pada kuartal ini, terdapat peningkatan permintaan tes yang datang dari segmen
corporate client. Meskipun segmen
corporate client pada kuartal sebelumnya sedikit menantang karena
budget issue akan tetapi dengan nilai tambah yang kami berikan kepada pelanggan
corporate, diharapkan dapat menjadi keunggulan Prodia," ujarnya.
Baca Juga: Prodia Widyahusada (PRDA) Cetak Pendapatan Rp 1,59 Triliun Hingga Kuartal III-2024 Asal tahu saja, hingga kuartal III 2024, PRDA mencatat pendapatan sebesar Rp 1,6 triliun. Pendapatan Prodia turun sebesar 0,9% secara
year on year (YoY) dari periode yang sama tahun lalu di angka Rp 1,61 triliun. Prodia juga mencatatkan penurunan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 17,52% menjadi Rp 194,39 miliar hingga kuartal III 2024. Pada kuartal III 2023, PRDA mencatat laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 235,67 miliar. Melihat hal tersebut, PRDA menyatakan akan terus menjalankan strategi melalui peningkatan permintaan tes dari segmen
corporate client, potensi perbaikan juga datang dari
customer-generated dari perayaan Hari Kesehatan Nasional dari program Warisan Sehat Spesial Hari Kesehatan Nasional.
"Program ini memberikan kesempatan bagi pelanggan Prodia untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dengan paket-paket pemeriksaan yang dikemas khusus sehingga diharapkan dapat memenuhi harapan pelanggan. Terdapat sejumlah keunggulan dan manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat, terutama bagi mereka yang ingin mengetahui adanya
lifestyle-related diseases seperti sindrom metabolik, risiko diabetes, hipertensi, penyakit kardiovaskular atau lainnya yang membahayakan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati