Prodia Widyahusada (PRDA) Perkuat Transformasi Digital pada Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) bakal fokus melakukan transformasi digital pada tahun ini. Di samping itu, PRDA juga tetap memiliki rencana untuk menambah cabang dan outlet baru secara offline.

Direktur Utama Prodia Widyahusada Dewi Mulianty mengatakan, pertengahan tahun lalu pihaknya mendirikan anak usaha baru bernama PT Prodia Digital Indonesia (PRDI) dengan modal dasar Rp 1 triliun. PRDI akan difokuskan untuk mengeluarkan produk dan berinovasi terkait ekosistem kesehatan digital.

Terkait digitalisasi, PRDA sudah memiliki aplikasi Prodia Mobile yang memudahkan pelanggan dalam mengakses berbagai layanan tes kesehatan, termasuk layanan tes kesehatan secara home service. Pelanggan juga bisa melakukan konsultasi kesehatan melalui chatting dengan dokter ketika menggunakan aplikasi tersebut.


Baca Juga: PPKM Dicabut, Prodia Tetap Sediakan Layanan Pemeriksaan Covid-19 Antigen dan PCR

Meski tidak disebut secara spesifik, kontribusi pendapatan dari segmen bisnis digital diklaim telah mencapai 11%-12% dari total pendapatan PRDA pada tahun 2022. “Tentunya kami berharap pada tahun-tahun berikutnya akan lebih besar kontribusinya, karena kami terus berinovasi,” ujar dia ketika ditemui KONTAN, Selasa (24/1).

Dewi pun memastikan, inovasi yang dilakukan oleh PRDA terkait digitalisasi tidak hanya berkutat pada pengembangan mobile apps saja, melainkan ke berbagai layanan yang selama ini tersedia oleh perusahaan tersebut. Digitalisasi juga menyasar pada layanan business to business (B2B) antara PRDA dengan pihak rumah sakit, pelanggan korporat, dan asuransi.

Perusahaan ini juga melakukan transformasi digital melalui otomatisasi dan modernisasi fasilitas-fasilitas lab kesehatan yang dimiliki secara internal, sehingga dapat lebih efisien dalam menjalankan bisnis.

Terlepas dari upaya transformasi digital, PRDA juga tetap berekspansi membuka cabang atau outlet baru pada tahun ini.

 
PRDA Chart by TradingView

Indriyanti Rafi Sukmawati, Direktur Bisnis dan Pemasaran PRDA menyebut, pihaknya memiliki rencana untuk membuka 2 cabang secara mandiri yang berlokasi di Jabodetabek dan luar Jabodetabek. “Tahun ini mungkin cabang baru dibuka pada kuartal I dan selanjutnya pada kuartal III,” imbuh dia dalam kesempatan yang sama.

Selain itu, PRDA juga berencana menambah 2-3 outlet yang bekerja sama dengan rumah sakit, serta menambah sekitar 20 outlet yang bekerja sama dengan klinik.

Sejauh ini, PRDA telah memiliki 152 cabang secara mandiri yang tersebar di 34 provinsi seluruh Indonesia. PRDA juga mengoperasikan laboratorium kesehatan yang bekerja sama dengan beberapa rumah sakit. Alhasil, secara akumulasi PRDA memiliki 276 outlet di seluruh penjuru Tanah Air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .