KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Prodia Widyahusada Tbk (
PRDA) berencana akan menambah 1-2 cabang barunya di sepanjang 2022. Untuk itu, perseroan pun telah mencadangkan belanja modal atau capex sekitar Rp 250 miliar hingga Rp 300 miliar. Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty mengatakan rencana penggunaan capex itu akan difokuskan juga untuk pengembangan layanan berbasis digital, optimalisasi penggunaan teknologi, serta modal kerja untuk relokasi dan renovasi untuk meningkatkan kualitas layanan bagi pelanggan Prodia. “Prodia berencana membuka 1-2 cabang di Jabodetabek, sambil kami tetap berfokus untuk melakukan akselerasi dan optimalisasi pemanfaatan digital platform untuk meningkatkan
revenue,” ujar Dewi kepada Kontan.co.id, Jumat (18/3).
Baca Juga: Tahun 2021, Prodia Widyahusada (PRDA) Catat Pertumbuhan Laba Bersih 131,3% Dewi mengatakan, perseroan juga menargetkan pertumbuhan dinamis yang selaras dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan situasi makro ekonomi global. “Tentunya dengan kinerja yang tinggi di tahun 2021, tantangan kami untuk mempertahankan pertumbuhan akan membutuhkan upaya lebih dan berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” tambah Dewi. Untuk itu, Prodia berupaya untuk terus meningkatkan pendapatan, memaksimalkan produktivitas dan pengendalian biaya, serta fokus pada keunggulan operasional bisnis inti Perseroan. Di samping itu, Prodia juga melakukan berinovasi dalam mengembangkan pemeriksaan khusus dan terbaru sesuai perkembangan ilmu dan teknologi lab kesehatan termasuk pemeriksaan genomik. “Kami memperluas layanan pemeriksaan kesehatan yang sifatnya preventif dan
personalized sesuai dengan tren pelayanan kesehatan saat ini,” tuturnya.
Selain itu, pengembangan digitalisasi layanan kesehatan untuk membangun ekosistem kesehatan yang terintegrasi juga menjadi salah satu fokus PRDA di tahun 2022.
Nantinya Prodia akan terus mengembangkan layanan berbasis digital dengan memperhatikan
customer journey dan
patient centric model, peningkatan layanan Prodia Mobile Apps, layanan e-registration dan e-payment dan layanan hasil pemeriksaan daring (HPSL Online), edukasi dan informasi melalui website dan media sosial. Dengan strategi digital itu, ia pun berharap layanan test di tahun ini pun dapat melampaui jumlah test di sepanjang tahun 2021. Sebagai informasi tambahan, di sepanjang tahun 2021, permintaan tes Prodia turut mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya menjadi 19.6 juta tes. “Kami berharap di tahun 2022 terdapat peningkatan tes terlebih dengan adanya optimalisasi sarana digital yang sudah kami lakukan, diharapkan dapat membantu meningkatan jumlah tes yang ada,” tutupnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .