Prodia Widyahusada Targetkan Kontribusi Digital Channel Capai 18% Selama Tahun 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) memproyeksikan kontribusi pendapatan dari digital channel dapat mencapai 18% dari total pendapatan perseroan selama tahun 2023. Optimisme ini didorong oleh permintaan pelayanan melalui digital channel yang secara konsisten semakin bertumbuh dari waktu ke waktu. 

Direktur Bisnis dan Pemasaran Prodia Widyahusada  Indriyanti Rafi Sukmawati mengungkap, hingga kuartal I-2023 kontribusi digital channel telah mencapai 16,8% dan mengalami pertumbuhan pendapatan lebih dari 36% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Growth (digital channel) tahun lalu sudah ratusan persen. Sekarang baru di kuartal I-2023 kami growth di atas 36% kemudian terhadap total revenue 16,8%, visit-nya 14% yang ada di kuartal I datang dari mobile apps,” ungkap Indriyanti, ketika dijumpai di konferensi pers PRDA, pada Minggu (7/5). 


Untuk mencapai target bisnisnya tersebut, PRDA disebut Indriyanti telah menyiapkan berbagai strategi untuk mendukung transformasi digital ke depan. 

Transformasi digital merupakan strategi perusahaan di tahun 2023 dalam menjawab tantangan pasar dan kebutuhan masyarakat. Salah satu manifestasi transformasi digital Prodia adalah dengan meluncurkan aplikasi kesehatan terintegrasi U By Prodia.

Lewat anak usahanya, PT Prodia Digital Indonesia, PRDA akan mengembangkan aplikasi U by Prodia, pengembangan Prodia Mobile for Doctor, serta menyediakan pemesanan layanan home service dengan jangkauan hingga lebih dari 1.000 lokasi per hari di seluruh Indonesia.

 
PRDA Chart by TradingView

Pada tahun ini PRDA menyiapkan alokasi belanja modal sebesar Rp 200 miliar-Rp 300 miliar. “iItu dibagi-bagi ada untuk pengembangan outlet, pengembangan layanan, ada juga infrastruktur IT, karena IT juga terus berkembang,” tandasnya. 

Untuk diketahui, Prodia mencatatkan pendapatan sebesar Rp 517,8 miliar  hingga akhir Maret 2023. Bersamaan dengan itu, perusahaan ini berhasil mencetak laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 71,42 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .