KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kesadaran implementasi aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola atau environmental, social, and corporate governance (ESG) yang gencar dilakukan di beberapa industri, namun itu belum terlalu berdampak pada produk asuransi hijau. PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) misalnya mencatat adanya perlambatan pertumbuhan asuransi hijau ini lantaran pemerintah pusat dan daerah melakukan refocusing anggaran ke penanganan pandemi Covid-19. Padahal, dari tahun ke tahun, pertumbuhan premi asuransi hijau ini biasanya bisa mencapai 10%. “Misalnya, anggaran asuransi pertanian program pemerintah dari target lahan padi 1 juta hektare di-refocusing menjadi 400.000 hektare di seluruh Indonesia,” ujar Diwe Novara, Direktur Pengembangan Bisnis Jasindo.
Produk asuransi hijau masih belum jadi prioritas
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kesadaran implementasi aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola atau environmental, social, and corporate governance (ESG) yang gencar dilakukan di beberapa industri, namun itu belum terlalu berdampak pada produk asuransi hijau. PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) misalnya mencatat adanya perlambatan pertumbuhan asuransi hijau ini lantaran pemerintah pusat dan daerah melakukan refocusing anggaran ke penanganan pandemi Covid-19. Padahal, dari tahun ke tahun, pertumbuhan premi asuransi hijau ini biasanya bisa mencapai 10%. “Misalnya, anggaran asuransi pertanian program pemerintah dari target lahan padi 1 juta hektare di-refocusing menjadi 400.000 hektare di seluruh Indonesia,” ujar Diwe Novara, Direktur Pengembangan Bisnis Jasindo.