Produk baru meluncur, pasar LCGC makin riuh



JAKARTA. Pasar mobil irit bahan bakar dan ramah lingkungan atau low cost green car (LCGC) semakin ramai. PT Nissan Motor Indonesia (NMI) selalu pemegang merek mobil LCGC Datsun berencana meluncurkan Datsun varian baru dengan transmisi otomatis.

Datsun dengan transmisi otomatis tersebut akan menambah varian Datsun yang sudah ada. Indriani Hadiwidjaja, Head of Datsun Indonesia bilang, sejak hadir tahun 2014, Datsun hanya memasarkan transmisi manual.

"Saat ini kami melihat pasar transmisi otomatis potensial. Meski begitu pasar LCGC dengan transmisi manual masih dominan di Indonesia," kata Indriani kepada KONTAN, Rabu (15/2). Dengan acuan tahun fiskal yang berakhir Maret 2017, Datsun menargetkan penjualan 20.000 unit.


Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan Datsun sampai dengan November 2016 tercatat sebanyak 24.968 unit, turun ketimbang penjualan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 26.768 unit.

Meski tahun lalu turun, namun tahun ini, Datsun memproyeksikan adanya kenaikan penjualan di segmen mobil LCGC. "Kami masih yakin pasar mobil LCGC masih punya ruang untuk berkembang," kata Indriani.

Kehadiran Datsun dengan transmisi otomatis diharapkan bisa menjadi usaha Datsun untuk menyaingi kompetitornya yang belakangan telah meluncurkan LCGC anyar. Seperti yang dilakukan PT Toyota Astra Motor (TAM) yang telah meluncurkan LCGC dengan tujuh penumpang dan menjadi pesaing dari Datsun Go+ yang juga tujuh penumpang.

Fransiscus Soerjopranoto, Executive General Manager PT Astra Toyota Motor (TAM) bilang, kehadiran LCGC anyar dari Toyota bernama Calya tersebut berhasil membetot penggemar Toyota. Sejak diluncurkan pertengahan tahun 2016 lalu, rata-rata penjualannya sudah mencapai 8.000 unit per bulan. "Bahkan penjualannya sempat 10.000 per bulan," kata Fransiscus kepada KONTAN, Rabu (15/2).

Kehadiran LCGC tujuh penumpang itu menambah varian LCGC Toyota lainnya yang sudah ada, yakni Toyota Agya yang terjual per bulannya sebanyak 4.000 unit sampai 5.000 unit.

Masih punya pasar

Jongkie D Sugiarto, Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menilai, dengan kondisi ekonomi saat ini, penjualan mobil LCGC masih berkibar. Maklum, mobil bersubsidi tersebut dibanderol lebih murah dari harga jenis mobil -mobil lainnya.

"Dari sisi harga terjangkau, irit bahan bakar dan desainnya bagus," kata Jongkie kepada KONTAN, Jumat (3/2). Asal tahu saja, mobil LCGC mendapatkan subsidi berupa pembebasan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini