Produk baru tak sesuai harapan, saham Apple jeblok



NEW YORK. Harga saham Apple Inc mencatatkan penurunan terbesar dalam lima bulan terakhir setelah merilis dua produk baru iPhone. Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan pasar kemarin (11/9), saham Apple anjlok 5,4% menjadi US$ 467,71. Penurunan saham Apple merefleksikan kekecewaan pelaku pasar terhadap dua produk anyar Apple. Analis mengkritik, tak ada fitur baru unggulan dalam produk baru tersebut. Bahkan, harga produk Apple tersebut juga tak semurah yang diprediksi. Padahal, harga yang murah dapat menarik lebih banyak konsumen di dunia. Menurut Brian Blair, analis Wedge Partners Corp, investor berharap harga produk Apple lebih murah sehingga bisa menarik pelanggan di emerging market seperti China. "Tak ada yang memprediksi harganya setinggi itu. Mereka dengan jelas mengatakan tidak akan menyasar kelompok bawah," jelas Blair. Sementara itu, analis UBS AG, Bank of America Corp, dan Credit Suisse Group AG menurunkan peringkat saham Apple. Mereka beralasan, tingginya harga produk Apple akan membatasi penjualan di emerging market. Seperti yang diketahui, Apple baru saja merilis iPhone 5C dan iPhone 5S. Untuk iPhone 5S, Apple sudah menanamkan teknologi sensor fingerprint yang memberikan kemudahan kepada konsumen untuk menyimpan informasi dengan aman.Smartphone terbaru Apple ini juga hadir dengan warna-warna baru. iPhone 5C, yang memiliki casing plastik, akan hadir dengan warna-warna terang termasuk hijau, biru, pink, dan kuning. Sedangkan iPhone 5S, yang memiliki casing aluminum, hadir dalam warna perak, emas, dan abu-abu.Harga subsidi untuk iPhone 5S akan dimulai dari harga US$ 199untuk kapasitas memori 16GB, US$ 299 untuk kapasitas memori 32GB, dan US$ 399 untuk kapasitas memori US$ 64GB. Sedangkan iPhone 5C akan ditawarkan mulai dari harga US$ 99 untuk kapasitas memori 16GB dan US$ 199 untuk kapasitas memori 32GB dengan kontrak selama dua tahun.Kedua ponsel sudah tersedia di retail store Apple pada 20 September mendatang. Meski demikian, pre-order untuk iPhone 5C sudah dimulai pada Jumat (13/9).


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie