JAKARTA. Ekspor produk daging ayam dari Cina ke Jepang yang bermasalah menjadi berkah tersendiri bagi Indonesia. Dalam waktu dekat, produsen ternak dalam negeri akan kembali lagi memasarkan produknya, setelah sejak tahun 2004 terhenti akibat merebaknya virus flu burung. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) Syukur Iwantoro mengatakan, audit yang dilakukan oleh pihak pemerintah Jepang saat ini sudah memasuki tahap finalisasi. Selain PT Sierad Produce Tbk, produsen ternak lain yang diaudit adalah PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk, PT Japfa Comfeed Indonesia, dan PT Malindo Feedmill Tbk. Selama ini, Jepang menggantungkan impor daging ayam dari Cina, Thailand, Brazil dan Amerika Serikat (AS). Meski tidak merinci, Syukur bilang Cina menguasai pangsa pasar daging ayam Jepang sebanyak 51% dari total kebutuhan, disusul Thailand sebesar 30%, dan sisanya dari Brazil dan AS.
Produk daging ayam RI berpeluang kuasai Jepang
JAKARTA. Ekspor produk daging ayam dari Cina ke Jepang yang bermasalah menjadi berkah tersendiri bagi Indonesia. Dalam waktu dekat, produsen ternak dalam negeri akan kembali lagi memasarkan produknya, setelah sejak tahun 2004 terhenti akibat merebaknya virus flu burung. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) Syukur Iwantoro mengatakan, audit yang dilakukan oleh pihak pemerintah Jepang saat ini sudah memasuki tahap finalisasi. Selain PT Sierad Produce Tbk, produsen ternak lain yang diaudit adalah PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk, PT Japfa Comfeed Indonesia, dan PT Malindo Feedmill Tbk. Selama ini, Jepang menggantungkan impor daging ayam dari Cina, Thailand, Brazil dan Amerika Serikat (AS). Meski tidak merinci, Syukur bilang Cina menguasai pangsa pasar daging ayam Jepang sebanyak 51% dari total kebutuhan, disusul Thailand sebesar 30%, dan sisanya dari Brazil dan AS.