KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak pertama kali muncul di tahun 2007, produk exchange traded fund (ETF) masih kesulitan berkembang di Indonesia. Hingga saat ini, baru ada 13 produk ETF yang beredar di berbagai bursa saham Indonesia. Presiden Direktur Indo Premier Investment, Diah Sofiyanti mengatakan, Indonesia tergolong terlambat mengenal instrumen ETF atau reksadana bursa. ETF pertama kali muncul di Kanada pada tahun 1989 dengan nama Toronto Index Participation Share. Adapun di Indonesia, ETF baru diluncurkan pada tahun 2007 yang mana Indo Premier menjadi pionernya dengan produk Premier ETF LQ45. "Di Eropa dan Amerika, ETF menjadi produk yang paling aktif diperdagangkan," kata sosok yang disapa Ofi tersebut, Rabu (13/12).
Produk ETF masih sulit berkembang di Indonesia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak pertama kali muncul di tahun 2007, produk exchange traded fund (ETF) masih kesulitan berkembang di Indonesia. Hingga saat ini, baru ada 13 produk ETF yang beredar di berbagai bursa saham Indonesia. Presiden Direktur Indo Premier Investment, Diah Sofiyanti mengatakan, Indonesia tergolong terlambat mengenal instrumen ETF atau reksadana bursa. ETF pertama kali muncul di Kanada pada tahun 1989 dengan nama Toronto Index Participation Share. Adapun di Indonesia, ETF baru diluncurkan pada tahun 2007 yang mana Indo Premier menjadi pionernya dengan produk Premier ETF LQ45. "Di Eropa dan Amerika, ETF menjadi produk yang paling aktif diperdagangkan," kata sosok yang disapa Ofi tersebut, Rabu (13/12).