JAKARTA. Sejumlah produk halal asal Indonesia masih ditolak oleh pemerintah Uni Emirat Arab (UEA). Salah satu alasannya karena label halal yang dikeluarkan Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) tidak diakui dan tidak dikenal oleh pemerintah Uni Emirat Arab.Karena itu, rencananya LPPOM MUI akan melobi pemerintah Uni Emirat Arab. Direktur LPPOM MUI Lukmanul Hakim mengaku sedang berkomunikasi dengan pemerintah Uni Emirat Arab. "Pengenalan lembaga sertifikat halal Indonesia kepada pihak otoritas UEA memang memerlukan waktu dan sedang berlangsung dengan difasilitasi Kedubes Republik Indonesia di negara setempat," katanya, Rabu (19/9).Sebagai informasi produk asal Indonesia ditolak di Uni Emirat Arab. Contohnya ikan kaleng asal Indonesia. Padahal produk ikan kaleng itu masuk dalam lima besar di negara tersebut.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Produk halal ditolak, MUI melobi Uni Emirat Arab
JAKARTA. Sejumlah produk halal asal Indonesia masih ditolak oleh pemerintah Uni Emirat Arab (UEA). Salah satu alasannya karena label halal yang dikeluarkan Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) tidak diakui dan tidak dikenal oleh pemerintah Uni Emirat Arab.Karena itu, rencananya LPPOM MUI akan melobi pemerintah Uni Emirat Arab. Direktur LPPOM MUI Lukmanul Hakim mengaku sedang berkomunikasi dengan pemerintah Uni Emirat Arab. "Pengenalan lembaga sertifikat halal Indonesia kepada pihak otoritas UEA memang memerlukan waktu dan sedang berlangsung dengan difasilitasi Kedubes Republik Indonesia di negara setempat," katanya, Rabu (19/9).Sebagai informasi produk asal Indonesia ditolak di Uni Emirat Arab. Contohnya ikan kaleng asal Indonesia. Padahal produk ikan kaleng itu masuk dalam lima besar di negara tersebut.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News