Produk investasi DIRE bakal makin ramai



JAKARTA. Manajer investasi (MI) optimistis menatap perjalanan bisnis di tahun depan. Pasalnya, para manajer investasi berpeluang merambah produk baru terbuka lebar. Salah satunya lewat dana investasi real estate (DIRE) atau real estate investment trust (REIT).

Jika selama ini hanya PT Ciptadana Asset Management yang memiliki produk ini. Tahun depan ada dua MI yang tertarik di produk yang mengelola REIT. Mereka adalah PT Bahana TCW Investment Management dan PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI).

Pada tahun depan, Ciptadana Asset Management akan kembali meluncurkan DIRE terbaru. "Kami berencana menerbitkan dua produk DIRE pada tahun depan. Satu berupa mal dan satu lagi berupa hotel," kata Irvin Patmadiwiria, Direktur Ciptadana Asset Management kepada KONTAN, Senin (5/12).


Irvin bilang, mal yang akan diakuisisi di luar Pulau Jawa. Alasan Ciptadana memilih mal luar Jawa lantaran harganya relatif murah. Sebab bila harganya terlalu mahal maka imbal hasil investasi kepada investor telah rendah.

Menurut Irvin, pemerintah telah memberikan stimulus untuk mengembangkan DIRE lewat kemudahan regulasi. Sehingga, DIRE akan semakin menarik bagi investor.

Imbal hasil menarik

Kemudahan regulasi tersebut menyangkut soal perpajakan. Dengan relaksasi pajak, banyak pengembang properti tertarik menjual aset properti melalui mekanisme DIRE. Sebaliknya, investor juga puas dengan imbal hasilnya.

Sebagai gambaran, dividen yield DIRE Ciptadana dengan aset Solo Grand Mall mencapai 13%. Adapun dividen cash 8%. Dividen cash merupakan sewa tenant dikurangi biaya operasional.

Imbal hasil tersebut sangat menarik di tengah tren penurunan suku bunga saat ini. Tahun depan, Ciptadana berharap bisa memberi yield di atas 8%. Bagi Ciptadana, produk DIRE dapat mendongkrak pertumbuhan dana kelolaan signifikan.

Bahana TCW juga tertarik merambah produk DIRE. Menurut Edward Lubis, Presiden Direktur PT Bahana TCW Investment Management, meski DIRE belum banyak dipahami investor namun MI lebih mudah menjelaskan karena ada asetnya yakni properti. Selain itu, aset dasar DIRE tersebut sudah beroperasi dan menghasilkan pendapatan.

Dus, investor tidak perlu menunggu lama hasil investasi. "Kami sudah dalam tahap berdiskusi dengan pengembang properti dan pitching dengan klien. Untuk propertinya, kami melihat mal lebih menarik. Pilihan lain seperti residence atau office," kata Edward. Bahana berharap membundel DIRE pada 2017.

MMI juga akan membuat produk DIRE beraset dasar superblok yang terdapat mal, rumahsakit dan fasilitas penunjang lain. Meski demikian, Muhammad Hanif, Direktur Utama MMI mengungkapkan, kendala merambah DIRE adalah soal likuiditas.

MI juga harus menghitung harga yang tepat bila investor menjual di tengah perjalanan investasi. Selain itu, yield DIRE juga harus lebih tinggi dari surat utang negara (SUN) yang tidak berisiko. Apabila yield SUN 8%, maka yield DIRE akan beberapa ratus basis poin di atas itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini