Produk kertas impor terus banjiri pasar lokal



JAKARTA. Selama tiga tahun terakhir produk impor untuk terus meningkat. Meski secara industri terus mengalami kenaikan, Asia Pulp and Paper Group (APP) optimis produksi kertas dalam negeri masih mampu memenuhi kebutuhan kertas dalam negeri.

Tahun 2010 volume impor kertas sebesar 22.166 ton, kemudian naik menjadi 33.456 ton tahun 2011, lalu 51.368 ton tahun 2012, dan 73.869 ton tahun 2013.

Direktur APP Suhendra Wiriadinata mengatakan, sebagai negara berkembang kebutuhan kertas Indonesia masih tinggi. Berbeda dengan negara maju yang kebutuhan kertasnya sudah terbilang stabil. Indonesia masih menjadi negara dengan tingkat konsumsi kertas yang tinggi.


"Penggunaan tisu dan kertas makin tinggi di Indonesia. Sekalipun marak penggunaan internet yang dapat menurunkan penggunaan kertas. Namun pada produk specialty kertas justru meningkat," imbuh Suhendra pada kemarin, Selasa (12/8).

Specialty kertas yang dimaksud adalah penggunaan kertas untuk pembungkus alat elektronik, kertas untuk transaksi mesin ATM hingga kartu kredit dan debit hingga kertas sigaret.

Sayang, Suhendra enggan menyebut pencapaian serta target produksi kertas APP. Suhendra hanya menyebut bahwa tahun ini produksi kertas masih tinggi. Bahkan ia optimis kalau produk kertas Indonesia masih memimpin pasar dunia. Sebab secara kualitas dan tekhnologi kertas Indonesia masih setara Tiongkok.

Sebagaimana diketahui, Asia Pulp and Paper Group (APP) pembuatan kertas di Indonesia dan Tiongkok. APP Group perusahaan adalah salah satu perusahaan terbesar pulp dan kertas yang terintegrasi secara vertikal di dunia, dengan tahunan gabungan pulp, kertas, dan produk konversi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto