JAKARTA. Pasar komsetik di Indonesia berpeluang tumbuh. Kementerian Perindustrian menaksir, nilai perdagangan bruto domestik produk kosmetik pada tahun lalu mencapai Rp 100 triliun. “Tapi industri kosmetik dalam negeri baru mampu memenuhi sekitar Rp 25 sampai 30 triliun,” sebut Achmad Sigit, Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka (IKTA) Kemenperin, Rabu (17/5). Itu artinya, hanya sekitar 25%-30% dari total nilai perdagangan domestik. Sisa dari nilai perdagangan tersebut masih diwarnai produk impor. Namun, Sigit melihat, sisi positif bahwa hal tersebut mengindikasikan peluang untuk industri dalam negeri menggenjot bisnis. “Sebetulnya masyarakat sangat eager memakai produk-produk dalam negeri. Apalagi harganya lebih murah timbang produk luar,” kata Sigit.
Produk kosmetik domestik baru berkontribusi 30%
JAKARTA. Pasar komsetik di Indonesia berpeluang tumbuh. Kementerian Perindustrian menaksir, nilai perdagangan bruto domestik produk kosmetik pada tahun lalu mencapai Rp 100 triliun. “Tapi industri kosmetik dalam negeri baru mampu memenuhi sekitar Rp 25 sampai 30 triliun,” sebut Achmad Sigit, Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka (IKTA) Kemenperin, Rabu (17/5). Itu artinya, hanya sekitar 25%-30% dari total nilai perdagangan domestik. Sisa dari nilai perdagangan tersebut masih diwarnai produk impor. Namun, Sigit melihat, sisi positif bahwa hal tersebut mengindikasikan peluang untuk industri dalam negeri menggenjot bisnis. “Sebetulnya masyarakat sangat eager memakai produk-produk dalam negeri. Apalagi harganya lebih murah timbang produk luar,” kata Sigit.