JAKARTA. Ekspor Indonesia ke Korea Selatan (Korsel) untuk komoditas makanan dan minuman masih minim. Padahal, Korsel merupakan negara importir terbesar ke-9 di dunia. Salah satu penyebabnya adalah kualitas produk yang belum memenuni standar. Doddy Edward, Staf Ahli bidang Hubungan Internasional Kementerian Perdagangan mengatakan, memang perlu ada komunikasi mengenai kendala teknis tersebut. Pasalnya, masing-masing negara menerapkan standar baik berupa bahan baku maupun sertifikasi yang harus dilalui untuk bisa masuk ke pasar mereka. Hal ini yang menurutnya harus diperhatikan oleh pengusaha lokal. "Mamin itu soal standar karena itu standard safety. Ini perlu diketahui oleh pengusaha mamin bagaimana tidak memasukan bahan-bahan yang dilarang," ujarnya di Jakarta, Kamis (13/7).
Produk mamin lokal masih sulit tembus Korea
JAKARTA. Ekspor Indonesia ke Korea Selatan (Korsel) untuk komoditas makanan dan minuman masih minim. Padahal, Korsel merupakan negara importir terbesar ke-9 di dunia. Salah satu penyebabnya adalah kualitas produk yang belum memenuni standar. Doddy Edward, Staf Ahli bidang Hubungan Internasional Kementerian Perdagangan mengatakan, memang perlu ada komunikasi mengenai kendala teknis tersebut. Pasalnya, masing-masing negara menerapkan standar baik berupa bahan baku maupun sertifikasi yang harus dilalui untuk bisa masuk ke pasar mereka. Hal ini yang menurutnya harus diperhatikan oleh pengusaha lokal. "Mamin itu soal standar karena itu standard safety. Ini perlu diketahui oleh pengusaha mamin bagaimana tidak memasukan bahan-bahan yang dilarang," ujarnya di Jakarta, Kamis (13/7).