JAKARTA. Sejumlah produk komoditas Indonesia akan terkena dampak perjanjian perdagangan bebas Trans Pacific Partnership (TPP) yang dilakukan 12 negara. Seperti Amerika Serikat (AS), Jepang, Vietnam, Singapura dan Kanada. Di mana perdagangan di antara negara anggota TPP ini akan membebaskan Bea Masuk (BM) atau 0%. Hal ini tentu saja menjadi tantangan baru bagi Indonesia saat mengekspor produk komoditas yang sama khusus ke Jepang dan AS yang selama ini Indonesia mengalami surplus neraca perdagangan. Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Purwadi Suprihanto mengatakan, kemungkinan besar ada produk kayu Indonesia yang mengalami dampak dari TPP ini yakni produk mebel dan furniture. Sebab Indonesia mengekspor mebel dan furniture ke Jepang dan AS, bersaing dengan Vietnam. Kalau Vietnam mendapatkan bonus dengan BM 0% maka otomatis produk Indonesia akan kalah bersaing. "Jadi sekarang kita harus memperkuat daya saing produk mebel dan furniture yang diekspor ke Jepang dan AS," ujar Purwadi, Rabu (7/10). Selama ini, tandas Purwadi, semua produk kayu Indonesia yang diekspor ke Jepang dan AS kena BM. Namun untuk ekspor produk lainnya seperti kertas, Indonesia masih bisa kompetitif, karena Vietnam tidak mengekspor produk yang sama. Sehingga ekspor kertas tidak terpengaruh dengan adanya TPP tersebut. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Produk mebel dan furniture terancam TPP
JAKARTA. Sejumlah produk komoditas Indonesia akan terkena dampak perjanjian perdagangan bebas Trans Pacific Partnership (TPP) yang dilakukan 12 negara. Seperti Amerika Serikat (AS), Jepang, Vietnam, Singapura dan Kanada. Di mana perdagangan di antara negara anggota TPP ini akan membebaskan Bea Masuk (BM) atau 0%. Hal ini tentu saja menjadi tantangan baru bagi Indonesia saat mengekspor produk komoditas yang sama khusus ke Jepang dan AS yang selama ini Indonesia mengalami surplus neraca perdagangan. Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Purwadi Suprihanto mengatakan, kemungkinan besar ada produk kayu Indonesia yang mengalami dampak dari TPP ini yakni produk mebel dan furniture. Sebab Indonesia mengekspor mebel dan furniture ke Jepang dan AS, bersaing dengan Vietnam. Kalau Vietnam mendapatkan bonus dengan BM 0% maka otomatis produk Indonesia akan kalah bersaing. "Jadi sekarang kita harus memperkuat daya saing produk mebel dan furniture yang diekspor ke Jepang dan AS," ujar Purwadi, Rabu (7/10). Selama ini, tandas Purwadi, semua produk kayu Indonesia yang diekspor ke Jepang dan AS kena BM. Namun untuk ekspor produk lainnya seperti kertas, Indonesia masih bisa kompetitif, karena Vietnam tidak mengekspor produk yang sama. Sehingga ekspor kertas tidak terpengaruh dengan adanya TPP tersebut. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News