KONTAN.CO.ID - BANYUMAS. Pembentukan koperasi bertujuan untuk bisa menyejahterakan anggotanya. Hal inilah yang membuat Koperasi Semedo Manise yang berlokasi di Desa Semedo, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas Jawa Tengah terbentuk September tahun lalu. Ini adalah koperasi yang beranggotakan para kelompok tani (poktan) pemilik lahan pohon kelapa penghasil nira. Ketua Koperasi Semedo Manise Akhmad Sobirin melihat potensi dari para petani pohon kelapa di Desa Semedo sebagai nira kelapa. Ia menilai, produk yang dihasilkan para petani pemilik pohon kelapa tidak harus gula kelapa semata.
Sebelum koperasi terbentuk, ia mengumpulkan para petani penghasil gula kelapa. Kemudian para petani itu dikelompokkan menjadi kelompok tani berdasarkan asal desa para petani. Tujuannya supaya lebih memudahkan melakukan pemberdayaan bagi para petani tersebut. Pemberdayaan para petani juga dilakukan dengan menggandeng pihak lainnya. Seperti pemerintah setempat dan pihak swasta seperti Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) yang sudah memberikan bimbingan ke para petani sejak tiga tahun yang lalu.
Baca Juga: Eragano, tempat bertemu petani dan pembeli Pemberdayaan yang dilakukan terhadap para petani melalui pelatihan dan penyuluhan terkait produksi kelapa. Targetnya adalah agar para petani tidak hanya menghasilkan gula kelapa dari nira kelapa saja, tetapi produk-produk olahan lain dari buah serbaguna ini. Dus, hasilnya mulai terlihat. Produksi nira kini sudah mencapai 12 kilogram per petani per hari dari sebelumnya yang jauh dari angka tersebut. Harga nira yang tadinya dihargai Rp 7.000 per kilogram kini bisa mencapai Rp 18.000 per kilogram. Alhasil, pendapatan para petani nira kelapa kini bisa mencapai Rp 3 juta per bulan. Awalnya rata-rata hanya Rp 500.000 per bulan. "Peningkatan pendapatan petani sudah di atas 100%," kata Sobirin kepada KONTAN belum lama ini. Petani yang bergabung di Semedo Manise yang awalnya baru 100 petani kini sudah mencapai 1.000 petani dari 13 kelompok tani yang tersebar di Banyumas. Kini produk yang dihasilkan para petani di Semedo yang tergabung dalam Semedo Manise kian beragam. Ada gula kelapa semut/kristal organik, gula jahe, gula rempah, gula empon-empon dan gula cetak koin. Lalu ada gula aren dan
virgin coconut oil (VCO).
Harga produk tersebut berkisar Rp 17.000 sampai Rp 80.000 per satuan. Adapun pemasaran Semedo Manise lakukan baik itu secara daring dan luring. Jangkauan pasarnya pun kian meluas ke luar Jawa Tengah. Bahkan sudah menembus pasar ekspor ke Amerika Serikat dan negara di Eropa. Untuk pengembangan usaha, Sobirin berencana memperluas pasar ekspor ke Timur Tengah dan Jepang mulai tahun depan. Rencana selanjutnya adalah bisa melakukan ekspor secara mandiri tanpa tergantung pemasok. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Markus Sumartomjon