JAKARTA. Kisruh Kontrak Pengelolaan Dana (KPD) yang terjadi belakangan ini membawa berkah bagi penerbitan wadah investasi baru. Buktinya, para manajer investasi (MI) mulai sibuk merancang reksadana penyertaan terbatas (RDPT) untuk menghimpun dana bagi beberapa proyek di sektor riil. Tengok saja PT Recapital Asset Management. Menurut Bowo Witjaksono Suhardjo, Presiden Direktur Recapital Asset Management, pihaknya berencana menerbitkan RDPT baru pada kuartal kedua ini. Tak tanggung-tanggung, Recapital menargetkan RDPT baru itu bisa menjaring dana kelolaan sebesar US$ 100 juta atau sekitar Rp 1 triliun dalam setahun. RDPT anyar terbitan Recapital ini terbilang unik. Selain tidak membatasi jangka waktu jatuh tempo alias bersifat open-end, RDPT ini juga memiliki aset dasar beberapa proyek sekaligus."Strategi ini bisa menghindari kerugian. MI bisa langsung beralih ke proyek lainnya apabila terjadi penghentian di satu proyek," ujar Bowo kepada KONTAN, belum lama ini.
Produk RDPT Baru Semakin Marak
JAKARTA. Kisruh Kontrak Pengelolaan Dana (KPD) yang terjadi belakangan ini membawa berkah bagi penerbitan wadah investasi baru. Buktinya, para manajer investasi (MI) mulai sibuk merancang reksadana penyertaan terbatas (RDPT) untuk menghimpun dana bagi beberapa proyek di sektor riil. Tengok saja PT Recapital Asset Management. Menurut Bowo Witjaksono Suhardjo, Presiden Direktur Recapital Asset Management, pihaknya berencana menerbitkan RDPT baru pada kuartal kedua ini. Tak tanggung-tanggung, Recapital menargetkan RDPT baru itu bisa menjaring dana kelolaan sebesar US$ 100 juta atau sekitar Rp 1 triliun dalam setahun. RDPT anyar terbitan Recapital ini terbilang unik. Selain tidak membatasi jangka waktu jatuh tempo alias bersifat open-end, RDPT ini juga memiliki aset dasar beberapa proyek sekaligus."Strategi ini bisa menghindari kerugian. MI bisa langsung beralih ke proyek lainnya apabila terjadi penghentian di satu proyek," ujar Bowo kepada KONTAN, belum lama ini.