JAKARTA. Kebutuhan instrumen investasi berupa reksadana terproteksi tampaknya makin meningkat. Per akhir Oktober, jumlah reksadana terproteksi mencapai 488 produk. Angka ini meningkat 27,42% dari posisi akhir 2015. Dana kelolaan reksadana terproteksi pun tumbuh sepanjang tahun ini. Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dana kelolaan reksadana terproteksi mencapai Rp 76,87 triliun pada akhir Oktober. Angka ini meningkat 32,58% dari Rp 57,98 triliun di akhir 2015. Analis Infovesta Utama Praska Putrantyo mengatakan ada penambahan 210 produk reksadana secara total. Dari jumlah tersebut, produk reksadana terproteksi baru yang masuk pasar sebanyak 105 produk.
Produk reksadana terproteksi bertambah terbanyak
JAKARTA. Kebutuhan instrumen investasi berupa reksadana terproteksi tampaknya makin meningkat. Per akhir Oktober, jumlah reksadana terproteksi mencapai 488 produk. Angka ini meningkat 27,42% dari posisi akhir 2015. Dana kelolaan reksadana terproteksi pun tumbuh sepanjang tahun ini. Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dana kelolaan reksadana terproteksi mencapai Rp 76,87 triliun pada akhir Oktober. Angka ini meningkat 32,58% dari Rp 57,98 triliun di akhir 2015. Analis Infovesta Utama Praska Putrantyo mengatakan ada penambahan 210 produk reksadana secara total. Dari jumlah tersebut, produk reksadana terproteksi baru yang masuk pasar sebanyak 105 produk.