KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan yang mulanya bergerak di sektor produksi cetakan sarung tangan yakni PT. Mark Dynamics Indonesia Tbk akan mulai memperkenalkan produk saniternya pada 2020 mendatang. Kendati demikian, menurut Direktur Utama Mark Dynamics Ridwan Goh, kemungkinan rencana kick-off pada awal 2020 akan mundur beberapa bulan.

Hal ini menurut emiten berkode saham MARK tersebut, disebabkan adanya fluktuasi kondisi pasar serta kebijakan yang muncul pasca pemilihan umum nanti.

"Kami masih melihat perkembangan pasar dan kebijakan setelah pemilu, mungkin ada rescheduling di concern manufacturing dan perseroan berencana untuk trading dulu," terang Ridwan kepada Kontan.co.id, Kamis (21/3) siang.

Ridwan bertutur, kebijakan pemerintah yang perlu diantisipasi setelah pemilu adalah beberapa kebijakan infrastruktur seperti perumahan dan properti lain, sebab industri produk saniter berdampingan bersama industri properti.

"Kebijakan tingkat bunga yang mempengaruhi bunga KPR serta adanya rencana kebijakan baru yang mempermudah milenial memiliki rumah, seperti tidak adanya batasan gaji, itu yang perlu dicermati," katanya.

Faktor lain yang membuat MARK harus menahan perkenalan produk-produk saniternya adalah kendala di perizinan lahan pabrik. Pengajuan vitas sejak tahun lalu yang seharusnya diproses dalam lima hari, harus tertahan sampai sekarang.

Ini yang menyebabkan adanya sedikit keterlambatan pengoperasian pabrik baru MARK untuk ekspansi kapasitas produksi, di mana target awal beroperasi adalah April 2019.

"Dikarenakan permohonan persetujuan vitas yang perusahaan ajukan sangat lama diproses oleh Direktorat Imigrasi. Bisa dikatakan tidak ada kepastian waktu dari mereka," kata Ridwan.

Akan tetapi, Ridwan meyakinkan produk saniter MARK tetap akan diluncurkan di 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi