JAKARTA. Ekspor produk hortikultura Indonesia masih menarik di pasar global. Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Perdagangan (Kemdag) produk hortikultura yang paling tinggi tren peningkatan permintaan dunianya selama 2011-2015 adalah sayuran kering. Produk ini tumbuh sebesar 10,1% per tahun. Potensi produk hortikultura ini dinilai masih sangat besar asalkan Indonesia konsisten memproduksi sayur yang berkualitas dan diminati pasar. Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BP3) Kemdag, Tjahya Widayanti mengatakan, ekspor sayuran pada semester I 2016 merupakan yang terbesar dalam kelompok produk hortikultura dengan pangsa pasar mencapai 65,9%. "Selama enam bulan pertama, nilai ekspor sayuran Indonesia rata-rata tumbuh 10,7% per bulan. Sementara kelompok buah dan kacang-kacangan masing-masing tumbuh 3,1% dan 6,7% per bulan," ujarnya, Rabu (12/10).
Produk sayuran masih menjanjikan di pasar ekspor
JAKARTA. Ekspor produk hortikultura Indonesia masih menarik di pasar global. Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Perdagangan (Kemdag) produk hortikultura yang paling tinggi tren peningkatan permintaan dunianya selama 2011-2015 adalah sayuran kering. Produk ini tumbuh sebesar 10,1% per tahun. Potensi produk hortikultura ini dinilai masih sangat besar asalkan Indonesia konsisten memproduksi sayur yang berkualitas dan diminati pasar. Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BP3) Kemdag, Tjahya Widayanti mengatakan, ekspor sayuran pada semester I 2016 merupakan yang terbesar dalam kelompok produk hortikultura dengan pangsa pasar mencapai 65,9%. "Selama enam bulan pertama, nilai ekspor sayuran Indonesia rata-rata tumbuh 10,7% per bulan. Sementara kelompok buah dan kacang-kacangan masing-masing tumbuh 3,1% dan 6,7% per bulan," ujarnya, Rabu (12/10).