KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen gas industri asal Kalimantan, PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (
SBMA) berhasil meningkatkan produksi manufaktur liquid hingga dua lipat untuk memenuhi permintaan pasar. Direktur Operasional Surya Biru Murni Acetylene Julianto Setyoadji menjelaskan peningkatan produksi dorong oleh commercial start up pabrik baru SBMA yang sudah beroperasi 100% dengan kapasitas 50 ton setiap harinya. "Kami optimistis dengan proyeksi pertumbuhan perusahaan pada 2025, didukung oleh peningkatan kapasitas utilitas pabrik yang solid," jelasnya dalam paparan publik, Selasa (19/11).
Setelah beroperasi selama sekitar satu tahun, SBMA telah penghematan biaya produksi lebih dari 6% pada kuartal III-2024. Julianto bilang tren ini diharapkan terus berlanjut hingga tutup 2024 hingga tahun depan.
Baca Juga: Laba Bersih Surya Biru Murni Acetylene (SBMA) Melesat 103,96% "Dengan adanya peningkatan penjualan dan kehadiran pabrik baru biaya produksi lebih efisien dibandingkan periode tahun sebelumnya dan diperkirakan akan lebih terasa pada kuartal IV-2024," kata Julinato. Untuk gambaran, SBMA meraup pendapatan usaha sebesar Rp 96,61 miliar per September 2024 atau meningkat 17,73% secara tahunan. Pada periode yang sama di 2023, pendapatan usaha SBMA sebesar Rp 82,06 miliar. Dari sisi bottom line, laba bersih tahun berjalan SBMA mencapai Rp 9,72 miliar atau melesat 103,96% secara tahunan per September 2024 dari raihan per September 2023 sebesar Rp 4,76 miliar. Welly Sumanteri, Wakil Direktur Utama Surya Biru Murni Acetylene menambahkan kinerja SBMA bakal didukung oleh peluang dari pembangunan infrastruktur dan industrialisasi di Indonesia yang terus berjalan. "Sektor konstruksi, fabrikasi logam, serta manufaktur terus berkembang. Ini mendorong peningkatan permintaan terhadap gas industri, yang menjadi peluang besar bagi kami," ucap dia. Welly bilang dengan berbagai proyek infrastruktur yang sedang berjalan, masih banyak peluang investasi yang terbuka, khususnya di Kalimantan baik Ibu Kota Nusantara (IKN) hingga proyek strategis lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari