KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seiring kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), beberapa produk unitlink mampu memberikan imbal hasil yang tinggi. Bahkan, imbal hasilnya bisa jauh di atas rata-rata imbal hasil produk lain. Kalau melihat data Infovesta Utama, hingga bulan Oktober 2021, produk unitlink berbasis saham mencatatkan imbal hasil rata-rata tertinggi. Produk jenis ini mencatatkan rata-rata imbal hasil sebesar 3,36% ytd. Sedangkan untuk unitlink berbasis campuran dan unitlink pendapatan tetap tercatat memberikan rata-rata imbal hasil masing-masing sebesar 1,9% ytd dan 1,79% ytd.
Adapun, produk unitlink saham yang memberikan imbal hasil paling tinggi, menurut data Infovesta, adalah Manulife Dana Ekuitas Indonesia-India. Produk ini memberikan imbal hasil mencapai 40,35% ytd.
Baca Juga: Pendapatan bank dari bisnis bancassurance makin mengembang Merujuk pada laporannya per September 2021, produk ini memiliki alokasi portofolio paling banyak berada pada saham Indonesia sebesar 88,39%. Selanjutnya, ada saham India dengan porsi 7,28% dan sisanya 4,32% pada pasar uang. Sementara itu, 5 besar efek dalam portofolio tersebut antara lain, Telkom Indonesia, Tower Bersama Infrastructure, Digital Mediatama Maxima, M Cash Integrasi, dan Bank Jago. Produk unitlink saham lain yang juga memberikan imbal hasil tinggi adalah Generali Equity Ultima. Imbal hasil yang diberikan oleh produk ini bisa mencapai 22,65% ytd. “Generali dalam mengelola portofolio investasi unitlink nasabah secara aktif memilih underlying emiten saham (stock picking strategy) yang mampu memberikan potensi pertumbuhan fundamental yang relatif lebih tinggi dibanding emiten yg lain,” ujar CMO Generali Indonesia Vivin Arbianti kepada KONTAN, akhir pekan lalu. Berdasarkan
fact sheet-nya, produk ini mengalokasikan 98,66% portofolionya di ekuitas. Lima efek teratasnya, antara lain Astra Internasional, Bank Rakyat Indonesia, Jasa Marga, Media Nusantara Citra, dan Summarecon Agung. Vivin pun bilang, pengelolaan portofolio di Generali sudah menggunakan ROBOARMS untuk menyesuaikan alokasinya dengan kebutuhan nasabah. Fitur ini mengelola portofolio secara otomatis dan berkala sesuai dengan kondisi pasar serta profil risiko nasabah. “Jika kondisi pasar menunjukkan waktu yang tepat untuk mengalokasikan aset pada saham dan obligasi, maka ROBOARMS akan bekerja mengalokasikannya, dan begitu juga sebaliknya,” tambah Vivin. Tak hanya produk unitlink saham saja yang mampu memberikan imbal hasil di atas rata-rata. Jenis unitlink pendapatan tetap pun memilik beberapa produk yang memberikan imbal hasil tinggi
Salah satunya, produk Dana Mantap milik BNI Life. Imbal hasil dari produk ini mencapai 10,91% ytd. Direktur Keuangan BNI Life, Eben Eser Nainggolan bilang, selama ini BNI Life telah menyiapkan semua pilihan aset investasi mulai dari saham, pendapatan tetap, money market dan campuran dengan masing-masing strategi yang berbeda. Oleh karenanya, nasabah dapat memilih sesuai dengan risk appetite mereka. “Untuk saham penempatan pada LQ45/ Kompas 100 dan obligasi pada obligasi dengan minimal rating A- sesuai dengan kebijakan strategi investasi BNI Life,” ujar Eben.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat