Produksi 1 juta, CePAD dari Unpad diyakini bisa bersaing dari produk impor



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Produk rapid tes berbasis antigen CePAD karya tim peneliti Universitas Padjadjaran menjadi satu-satunya produk tes antigen yang diproduksi di Indonesia. Karena itu, CePAD didorong untuk memperbanyak jumlah produksi sehingga bisa memenuhi kebutuhan rapid tes antigen di Indonesia.

“Unpad satu-satunya universitas yang menciptakan rapid tes berbasis antigen di Indonesia,” ungkap Direktur Inovasi dan Korporasi Unpad Diana Sari saat menjelaskan mengenai produk CePAD dalam acara Peluncuran Media Center Ikatan Alumni Unpad, dikutip dari situs resmi unpad.ac.id, Sabtu (9/1).

Tingkat akurasi dan sensitivitas dari CePAD pun sudah melampaui ambang rekomendasi yang ditetapkan WHO. Berdasarkan kajian terakhir, kata Diana, akurasi CePAD sudah di angka 91,5%, sedangkan tingkat sensitivitasnya 82%. Angka ini di atas rekomendasi WHO yakni 80%.


Diana melanjutkan, produk rapid tes CePAD sudah mendapat izin edar sejak 4 November 2020 lalu. Produk ini sudah dipakai dan telah dipesan oleh Kementerian Riset dan Teknologi RI dan Pemprov Jawa Barat.

Tes berbasis antigen sendiri saat jni sudah mendapat rekomendasi dari WHO maupun Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinis Indonesia.

Terkait harga, CePAD dipatok Rp 120.000. Diana menjelaskan, harga ini bukan menjadi harga termurah untuk produk tes antigen saat ini. Namun, ia optimistis jika produksi CePAD terus meningkat, harganya akan lebih murah.

“Seumpama kita produksi satu juta, produk ini akan bisa bersaing dengan produk tes antigen dari importir,” kata Diana.

Inovasi karya sivitas akademika Unpad ini juga didukung penuh oleh para alumni. Ketua Ika Unpad Irawati Hermawan bangga bahwa CePAD menjadi satu-satunya produk tes antigen yang diproduksi di dalam negeri.

“Adanya inovasi ini makin menguatkan peran Unpad sebagai lembaga pendidikan yang terus berupaya memberikan kontribusi nyata dalam mengatasi pandemi,” ujar Irawati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini