JAKARTA. Harga komoditas di pasar dunia yang melemah mengakibatkan industri alat berat kehilangan bergairah. Himpunan Industri Alat Berat Indonesia (Hinabi) memperkirakan, produksi alat berat domestik sepanjang tahun ini bakal lebih rendah dibanding realisasi tahun lalu. Hingga akhir tahun, Hinabi memperkirakan produksi alat berat hanya mencapai 6.000 unit. Ketua Hinabi, Pratjojo Dewo, menuturkan, selama kuartal I-2013 produksi alat berat nasional hanya 1.234 unit, lebih rendah daripada proyeksi awal, yaitu 1.500 unit. "Rendahnya produksi alat berat pada kuartal I-2013 karena stok alat berat yang diproduksi kuartal IV tahun lalu masih banyak yang belum terjual," tutur dia ke KONTAN Rabu (19/6). Sebagai gambaran, selama kuartal I-2012, produksi alat berat mencapai 2.500 unit. Hingga akhir tahun 2012 produksi alat berat domestik hampir 8.000 unit.
Produksi Alat Berat Semakin Ringan
JAKARTA. Harga komoditas di pasar dunia yang melemah mengakibatkan industri alat berat kehilangan bergairah. Himpunan Industri Alat Berat Indonesia (Hinabi) memperkirakan, produksi alat berat domestik sepanjang tahun ini bakal lebih rendah dibanding realisasi tahun lalu. Hingga akhir tahun, Hinabi memperkirakan produksi alat berat hanya mencapai 6.000 unit. Ketua Hinabi, Pratjojo Dewo, menuturkan, selama kuartal I-2013 produksi alat berat nasional hanya 1.234 unit, lebih rendah daripada proyeksi awal, yaitu 1.500 unit. "Rendahnya produksi alat berat pada kuartal I-2013 karena stok alat berat yang diproduksi kuartal IV tahun lalu masih banyak yang belum terjual," tutur dia ke KONTAN Rabu (19/6). Sebagai gambaran, selama kuartal I-2012, produksi alat berat mencapai 2.500 unit. Hingga akhir tahun 2012 produksi alat berat domestik hampir 8.000 unit.