Produksi aluminum global melampaui permintaan



TOKYO. Produksi aluminum global kemungkinan akan mampu mencukupi permintaan yang ada pada tahun ini karena ekspansi yang digiatkan oleh China, supplier sekaligus konsumen terbesar aluminum di dunia. Lebih dari itu, suplai aluminum pun diprediksi akan melebihi kebutuhan aluminum. "Kami telah merevisi prediksi seiring dengan resesi yang telah berlalu dan suplai China lebih besar dari yang diprediksi semula pada tahun 2010 ini," kata Motoi Kamitani, Manager of Light Metal Trading Sumitomo Corp., seperti dikutip dari Bloomberg. Aluminum jamak digunakan untuk kendaraan, pengepakan dan perumahan. Semester pertama tahun ini, aluminum anjlok 11% di London seiring dengan suplai aluminum yang melebihi permintaan sebanytak 314 .000 metrik ton. Hal ini ditegaskan oleh World Bureau of Metal Statistics, 18 Agustus 2010 lalu. Tahun lalu, harga telah menanjak sebesar 45%, peningkatan tahunan pertama setelah tahun 2006 yang dipicu oleh kucuran stimulus yang menyurung tingginya permintaan. Sumitomo meningkatkan prediksi produksi aluminum tahun 2010 ini sebesar 32% menjadi 2,5 juta-ton surplus dari prediksi bulan Januari lalu yang hanya 1,9 juta ton. Bandingkan dengan surplus sebesar 1,8 juta ton pada tahun 2009. Nah, suplai kemungkinan juga akan berlebih pada tahun 2011 sebesar 2,3 juta tin. "Permintaan China kemungkinan meningkat 21% menjadi 17,3 juta ton pada tahun 2010 ini dibandingkan tahun lalu; dan naik 4,8% dari proyeksi kami di bulan Januari lalu yang hanya 16,5 juta ton," kata Kamitani. Menurutnya, sangatlah mungkin bila China menjadi importir penuh pada tahun 2012 karena permintaan dari pasar domestik akan melebihi produksinya, padahal persediaan kian menyusut. Tahun ini, China telah memproduksi aluminum sekitar 1,3 juta hingga 1,4 juta ton per bulan sejak semester kedua tahun lalu seiring dengan harga yang meningkat. Semester pertama tahun lalu, China memproduksi 800.000-900.000 ton per bulan. Sementara itu, permintaan di Jepang, importir terbesar kedua di Asia, kemungkinan membiak 17% menjadi 2 juta ton dari tahun lalu, naik 7% dari prediksi bulan Januari lalu. Permintaan ini naik karena sektor otomotif meningkat setelah pemerintah memberikan subsidi untuk membungkus kendaraan elektrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: