KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai dan volume ekspor kopi Indonesia pada paruh pertama 2018 merosot tajam. Penurunan ekspor tersebut dipicu penurunan produksi kopi dan kenaikan permintaan di pasar dalam negeri. Mengutip data BPS, ekspor kopi yang tercatat dalam sembilan kode Harmonized System (HS Code) turun 37,5% menjadi US$ 359,85 juta dari sebelumnya US$ 575,78 juta. Sedangkan volumenmya turun 47,54% menjadi 116.511 ton dari sebelumnya sebesar 222.099 ton. Penurunan terbesar terjadi pada ekspor kopi jenis Arabika West Indische Bereiding dan Robusta Oost Indische Bereiding yang tidak dipanggang dan tidak decaffeinated, anjlok sebesar 36,9% atau setara US$ 354,42 juta dan volumenya turun 46,91% menjadi 114.668 ton dari periode sama tahun 2017.
Produksi anjlok, ekspor kopi rontok
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai dan volume ekspor kopi Indonesia pada paruh pertama 2018 merosot tajam. Penurunan ekspor tersebut dipicu penurunan produksi kopi dan kenaikan permintaan di pasar dalam negeri. Mengutip data BPS, ekspor kopi yang tercatat dalam sembilan kode Harmonized System (HS Code) turun 37,5% menjadi US$ 359,85 juta dari sebelumnya US$ 575,78 juta. Sedangkan volumenmya turun 47,54% menjadi 116.511 ton dari sebelumnya sebesar 222.099 ton. Penurunan terbesar terjadi pada ekspor kopi jenis Arabika West Indische Bereiding dan Robusta Oost Indische Bereiding yang tidak dipanggang dan tidak decaffeinated, anjlok sebesar 36,9% atau setara US$ 354,42 juta dan volumenya turun 46,91% menjadi 114.668 ton dari periode sama tahun 2017.