Produksi antimony, pendapatan Trinitan Metals (PURE) naik double digit tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pengolah logam dan bahan mineral PT Trinitan Metals and Minerals Tbk (PURE) menargetkan pendapatan bisa mencapai Rp 600 miliar-Rp 700 miliar pada 2019. Jumlah ini naik 2,78%-19,9% dari realisasi pendapatan tahun lalu yang sebesar Rp 583,78 miliar. 

Direktur Keuangan PURE Christopher Liawan mengatakan, pencapaian tersebut didorong oleh langkah Trinitan yang tahun ini mulai memproduksi dan memasarkan antimony (Sb), yakni unsur yang digunakan sebagai bahan tahan api, cat, keramik, elektronik dan karet, campuran antigores, polystyrene, PVC, engineering plastics, rubber, paint, coating, synthetic resins, dan fiber.

"Baru tahun ini kami produksi antimony. Pendapatan naik karena harga antimony lebih tinggi tiga sampai empat kali dibanding pure lead atau timbal (Pb)," ucap Christopher kepada Kontan.co.id, Rabu (9/10).


Baca Juga: Resmi IPO, saham Trinitan Metals and Minerals (PURE) melonjak 50%

PURE juga menargetkan laba bersihnya tahun ini bisa naik 46,63% secara tahunan, dari Rp 27,28 miliar per 2018 menjadi Rp 40 miliar. Untuk mengembangkan bisnis antimony ini, PURE telah menyiapkan belanja modal sebesar Rp 30 miliar pada tahun ini. 

Menurut Christoper, bahan dasar untuk memperoleh antimony sama dengan pure lead. "Selama ini kami proses hasil bumi untuk kemudian menghasilkan pure lead. Selebihnya kami buang. Akan tetapi, saat ini, kami ambil antimony-nya yang sekitar 10% dari bahan yang ada," kata dia. 

PURE memasarkan antimony ini dalam maupun luar negeri. Produk ini banyak diekspor PURE ke Turki, Prancis, dan Amerika Serikat (AS). Sementara itu, untuk pasar dalam negeri, PURE dominan menjual antimony ke PT Pindad, yakni perusahaan industri dan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan produk militer. 

Baca Juga: Trinitan Metals (PURE) akan mencatat saham perdana di kisaran harga teratas

Sebagai informasi, saat ini, PURE memproduksi timbal, antimony, dan perak yang didapatkan dari tambang yang berasal dari Kanada dan AS. Sebanyak 56% produk PURE dijual ke pasar lokal dan 44% diekspor ke beberapa negara seperti Malaysia, Thailand, Korea, Jepang, China, dan Fiji. PURE memiliki total kapasitas produksi 39.700 MT per tahun dengan utilisasi baru mencapai 55%.

Untuk tahun depan, perusahaan ini menargetkan pendapatannya bisa naik sekitar 17%-20% secara year on year (yoy) serta laba bersih naik 20% yoy dari realisasi tahun ini. Trinitan juga meningkatkan belanja modalnya menjadi Rp 70 miliar untuk memperluas pasar, menambah kapasitas pabrik sebesar 17.000 MT secara bertahap, serta mengembangkan teknologi baru.

Ke depannya, PURE akan memperluas pasarnya ke wilayah lain di Korea, serta negara-negara lain di kawasan Asia Pasifik dan Asia Tengah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati