KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perkebunan dan pengolahan sawit PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) membukukan pertumbuhan produksi signifikan sepanjang 10 bulan pertama tahun 2021 atau sampai Oktober 2021. Produksi minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) dan inti sawit (palm kernel/PK) perusahaan masing-masing naik 10,4% year on year (yoy) menjadi 222.611 MT dan 7,7% yoy menjadi 43.409 MT. Pertumbuhan ini sejalan dengan produksi tandan buah segar (TBS) sebesar 717.569 MT atau meningkat 11,5% dibandingkan produksi TBS pada periode yang sama tahun lalu. Total luas lahan tertanam ANJT hingga 31 Oktober 2021 mencapai 50.219 hektare dengan luas lahan menghasilkan sebesar 40.799 hektare. Dari segi kinerja keuangan, pendapatan ANJT hingga September 2021 meningkat 61,3% menjadi US$ 190,9 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 118,4 juta. Hal ini terutama didorong naiknya volume penjualan dan harga jual rata-rata CPO dan PK. Sampai 30 September 2021, harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) CPO meningkat 29,4% menjadi US$ 752/mt dibanding ASP per akhir Desember 2020 yang sebesar US$ 581/mt.
Produksi Austindo Nusantara Jaya (ANJT) naik hingga Oktober 2021
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perkebunan dan pengolahan sawit PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) membukukan pertumbuhan produksi signifikan sepanjang 10 bulan pertama tahun 2021 atau sampai Oktober 2021. Produksi minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) dan inti sawit (palm kernel/PK) perusahaan masing-masing naik 10,4% year on year (yoy) menjadi 222.611 MT dan 7,7% yoy menjadi 43.409 MT. Pertumbuhan ini sejalan dengan produksi tandan buah segar (TBS) sebesar 717.569 MT atau meningkat 11,5% dibandingkan produksi TBS pada periode yang sama tahun lalu. Total luas lahan tertanam ANJT hingga 31 Oktober 2021 mencapai 50.219 hektare dengan luas lahan menghasilkan sebesar 40.799 hektare. Dari segi kinerja keuangan, pendapatan ANJT hingga September 2021 meningkat 61,3% menjadi US$ 190,9 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 118,4 juta. Hal ini terutama didorong naiknya volume penjualan dan harga jual rata-rata CPO dan PK. Sampai 30 September 2021, harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) CPO meningkat 29,4% menjadi US$ 752/mt dibanding ASP per akhir Desember 2020 yang sebesar US$ 581/mt.