JAKARTA. Produksi ayam potong tahun ini diperkirakan bakal melebihi kebutuhan. Pusat Informasi dan Pasar Unggas Nasional (Pinsar) memperkirakan produksi ayam potong nasional tahun ini mencapai 2,4 miliar ekor dengan bobot hidup rata-rata 1,4 kilogram (kg) per ekor. Hartono, Ketua Umum Pusat Informasi dan Pasar Unggas Nasional (Pinsar) mengatakan meski produksi tahun ini lebih tinggi dari tahun lalu, namun permintaan daging ayam diprediksi tak bakal banyak berubah. Menurutnya, tahun 2014 ini permintaan daging ayam hanya akan mencapai 2,2 miliar ekor. Permintaan daging ayam 2,2 miliar ekor tersebut hanya tumbuh 10% dari permintaan tahun 2013 yang sekitar 2 miliar ekor. "Akan ada kelebihan pasokan ayam potong sekitar 20%," ujar Hartono kepada KONTAN, Kamis (9/1).
Menurut Hartono, permintaan ayam potong tahun ini tidak naik signifikan lantaran turunnya daya beli masyarakat. Pemicu utamanya antara lain kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang mendorong kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok masyarakat. Sementara itu, Ketua Federasi Masyarakat Perunggasan Indonesia (FMPI) Don P. Utoyo memperkirakan produksi ayam potong tahun ini sekitar 24 juta ton-24,5 juta ton. Angka ini tumbuh 11,62% hingga 13,95% dari produksi tahun 2013 yang sekitar 21,5 juta ton. Produksi ayam tertinggi diperkirakan akan terjadi di semester II tahun 2014 dengan kelebihan volume sebesar 30%. Sementara di semester I 2014 diperkirakan terjadi kelebihan sebesar 10%. "Jadi rata-rata kelebihannya 20%," ungkap Hartono.Akibat kelebihan pasokan ayam, pengusaha khawatir harga jual ayam potong bakal ikut menyusut tahun ini. Saat ini harga ayam hidup di tingkat peternak sudah sempat anjlok ke kisaran Rp 8.000 hingga Rp 10.000 per kg. Namun, harga ayam hidup kembali meningkat ke kisaran harga Rp 17.500 per kg dalam tiga hari terakhir. Sebenarnya, kata Hartono, harga jual Rp 17.500 per kg sudah bisa menutup biaya produksi yang dikeluarkan peternak. Sebagai gambaran, biaya produksi ayam potong rata-rata Rp 15.500 per kg. Tren harga ayam potong sepanjang tahun memang sulit diprediksi oleh produsen. Pasalnya, "Ini sangat tergantung pada geliat kemampuan daya beli masyarakat," terang Don kepada KONTAN. Untuk bisa mendapatkan untung yang layak, kata Hartono harga jual ayam potong di tingkat peternak idealnya di kisaran Rp 20.000 per kg. "Karena itu kami minta pemerintah mengontrol produksi bibit ayam atawa DOC (day old chicken)," ujarnya. Hartono bilang, besaran produksi ayam tahun ini sudah direncanakan sejak tahun 2012. Sehingga ia berharap solusi terbaik bagi pemerintah ialah mengatur besaran DOC yang beredar di pasaran.
Produksi DOC memang terus meningkat dari tahun ke tahun. DOC ini tidak cuma dikembangkan oleh para peternak mandiri, namun juga oleh perusahaan-perusahaan besar yang memiliki usaha terintegrasi mulai dari pabrik pakan, pembibitan, peternakan ayam hingga pengolahan. Akibatnya, kata Hartono, peternak mandiri kewalahan lantaran harga ayam hidup jadi jatuh saat jumlah ayam yang beredar di pasar cukup banyak. Direktur Pembibitan ternak Direktorat Jenderal Peternakan dan kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Abubakar menambahkan, salah satu alternatif yang bisa dicoba untuk menahan laju pembibitan DOC adalah dengan tidak menetaskan telur. "Tapi harus hati-hati karena pengaruhnya nanti mempengaruhi harga telur," kata Abubakar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi