KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi produksi batubara PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mencapai 6,9 juta ton per Agustus 2020. Direktur dan Sekretaris Perusahan Bumi Resources Dileep Srivastava mengatakan, realisasi ini naik 1 juta ton dibandingkan produksi Juli 2020 yang hanya 5,9 juta ton. Dileep merinci, batubara yang ditambang melalui anak usahanya, yakni PT Kaltim Prima Coal (KPC) meningkat menjadi 5,3 juta ton pada bulan Agustus (dari 4,9 juta ton pada Juli), sementara produksi tambang batubara PT Arutmin meningka menjadi 1,6 juta ton pada periode Agustus (dibandingkan dengan 1,0 juta ton pada periode Juli).
“Hal ini terutama disebabkan oleh curah hujan yang lebih sedikit di kedua lokasi tambang dibandingkan dengan bulan Juli,” terang Dileep, Rabu (30/9). Baca Juga: Didominasi BUMN, ini daftar pemenang IAGI Exploration Award 2020 Meski demikian, BUMI mencatatkan penurunan volume penjualan di periode Agustus 2020. Tercatat, volume penjualan BUMI lebih rendah 200.000 ton menjadi 6,2 juta ton (dibandingkan 6,4 juta ton pada periode bulan sebelumnya), yang disebabkan karena faktor jadwal pengiriman. Secara rinci, Dileep menjabarkan KPC menjual 5,0 juta ton batubara pada Agustus, turun dari 5,2 juta ton pada Juli 2020. Sementara penjualan PT Arutmin sama dengan periode Juli 2020, yakni di angka 1.2 juta ton. Adapun harga realisasi di bulan Agustus berada di US$ 43,55 per ton, naik dari harga realisasi pada Juli 2020 yang hanya US$ 42,61. Harga realisasi KPC turun menjadi US$ 44,24 per ton (US$ 44,52 per ton pada Juli). Tetapi di sisi lain harga rata-rata Arutmin naik menjadi US$ 40,59 per ton (naik dari US$ 34,38 per ton pada Juli). Hal ini karena kadar rata-rata batubara yang lebih tinggi dijual di bulan Agustus, yakni 5,012 gross air-received (GAR) berbanding 4,632 GAR pada Juli 2020.