Produksi Batubara Dipacu, Ini Produsen Batubara Terbesar di Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia masih terus memacu produksi batubara. Bahkan, tahun ini produksi batubara dipatok mendekati angka 1 miliar ton.

Naiknya target produksi batubara tersebut termuat dalam 587 dokumen Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) milik sejumlah perusahaan batubara yang telah mendapat persetujuan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Berdasarkan 587 permohonan RKAB yang disetujui itu, total tonase produksi batubara yang setujui pada 2024 mencapai 922,14 juta ton. Sementara untuk 2025 sebanyak 917,16 juta ton, dan 2026 sebesar 902,97 juta ton.


Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham Adaro Energy (ADRO) Meski Kinerja Diproyeksi Turun di 2024

Volume produksi komoditas emas hitam Indonesia ini bakal makin menjulang, tren peningkatan produksi ini mengalami lonjakan signifikan sejak 2018 silam. Jika sebelumnya produksi masih di kisaran 400 juta ton per tahun, realisasi produksi sejak 2018 terus meningkat hingga tembus di level 600 juta ton.

Bahkan, tahun lalu, realisasi produksi menyentuh angka 775 juta ton, menjadi rekor tertinggi sekaligus melebihi target produksi 2023 yang dipatok 659 juta ton.

Berikut perusahaan tambang batubara terbesar di Indonesia:

1. PT Bumi Resources Tbk (BUMI).

BUMI masih menghitung realisasi final produksi pada tahun lalu. Namun, pada 2023  diperkirakan volume produksi berada di kisaran 78 juta hingga 80 juta ton batubara. Hal ini menjadikan BUMI sebagai produsen batubara terbesar di Tanah Air. Pada 2024 ini, BUMI membidik produksi batubara sekitar 80 juta hingga 82 juta ton.

Direktur dan Corporate Secretary BUMI, Dileep Srivastava mengatakan, produksi batubara BUMI pada dua bulan terakhir (Januari-Februari) mencapai sekitar 13 juta ton.

Baca Juga: Pendapatan dan Laba Bersih MBAP Tahun Lalu Merosot

Tahun ini, pihaknya menargetkan produksi mencapai kisaran 80juta - 82 juta ton batubara, naik dari yang sebelumnya berada pada kisaran 78 juta ton batubara. Emas hitam tersebut berasal dari dua anak usahanya, PT Arutmin Indonesia (AI) dan PT Kaltim Prima Coal (KC).

"Kami menargetkan kisaran 80 juta - 82 juta ton produksi batubara tahun ini," kata Dileep kepada KONTAN, Jumat (8/3).

2. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)

ADRO membidik target penjualan batubara tahun ini sebanyak 67 juta ton. Jika target tersebut tercapai, maka menjadi rekor penjualan tertinggi yang pernah dicatat ADRO. Penjualan tersebut meliputi 61 juta - 62 juta ton batubara thermal. Sisanya 4,9 juta hingga 5,4 juta ton batubara metalurgi.

 
ADRO Chart by TradingView

Presiden Direktur PT Adaro Indonesia, Priyadi Sutarso mengatakan, jika Adaro bisa mencapai 67 juta ton penjualan batubara maka akan mencapai rekor tertinggi. Namun, Adaro tidak melihat pada pencapaian rekor saja, Adaro akan memaksimalkan dan mengoptimalisasi tambang batubara.

"Tambang yang efisien menjadi kunci kami bisa survive di era yang kompetitif," kata Priyadi di Jakarta, Rabu (20/3).  

Untuk mencapai target penjualan 67 juta ton batubara tersebut, Adaro akan melakukan eksplorasi cadangan dan melakukan produksi batubara. Aset Adaro terus bertambah dengan adanya Adaro MetCoal yang memproduksi batubara metalurgi.

Baca Juga: Harga Emas Rekor, Nikel Melandai, Simak Rekomendasi Saham Tambang Logam Mineral

ADRO sendiri mencatatkan volume penjualan yang mencapai 65,71 juta ton sepanjang 2023 atau naik 7% dibandingkan target 2022.

Adaro berpotensi mencapai rekor produksi/penjualan batubara di tahun ini karena Adaro merupakan produsen batubara terbesar kedua di Indonesia, di bawah PT Bumi Resources Tbk (BUMI).

Editor: Noverius Laoli