KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi batubara nasional hingga Mei 2023 mencapai 295,88 juta ton. Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Lana Saria mengatakan, dari total produksi tersebut, sebanyak 209,49 juta ton diperuntukkan untuk pasar ekspor dan sebanyak 71,05 juta ton untuk domestic market obligation (DMO). "Dibandingkan periode yang sama ditahun 2022, realisasi produksi naik 12% dan penjualan naik 11%," kata Lana kepada Kontan, Senin (26/6).
Baca Juga: Mundur Lagi, Implementasi Badan Pungut Salur Batubara Menanti Perpres Tuntas Asal tahu saja, untuk tahun ini pemerintah menargetkan produksi batubara mencapai 694,50 juta ton dengan rencana ekspor mencapai 460 juta ton. Merujuk laman resmi Minerba One Data Indonesia (MODI), produksi real time hingga Juni 2023 mencapai 340,78 juta ton atau setara 49,07% dari target yang ditetapkan. Sementara itu, jumlah ekspor batubara hingga Juni 2023 sudah mencapai 108,75 juta ton atau setara 23,64% dari target yang ditetapkan. Setidaknya dalam tiga bulan pertama tahun ini, faktor cuaca masih menjadi tantangan dalam pemenuhan produksi batubara nasional. Intensitas hujan yang masih tinggi dinilai menjadi penyebab target produksi belum tercapai. Adapun, sejumlah produsen batubara memilih untuk tetap menjaga target produksi batubara pada tahun ini. Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Apollonius Andwie optimistis dapat menjaga kinerja tetap positif untuk tahun ini. "Meski ada berbagai tantangan, kami tetap optimistis. Kami telah menyiapkan sejumlah langkah untuk menjaga agar kondisi keuangan PTBA tetap sehat," ujar Apollonius. Hingga kuartal I 2023, produksi batubara PTBA mencapai 6,8 juta ton atau tumbuh sekitar 7% year on year (YoY) dibandingkan kuartal I 2023. Untuk tahun ini, PTBA menargetkan produksi batubara mencapai 41 juta ton atau naik sebesar 11% YoY dari raihan tahun 2022 yang sebesar 37,1 juta ton. Demi memaksimalkan penjualan batubara di sisa tahun ini, PTBA bakal mengoptimalkan pasar domestik maupun ekspor. "Peluang ekspor ke sejumlah negara yang memiliki prospek pertumbuhan bagus, di antaranya adalah India dan Asia Tenggara," kata Apollonius. Pihaknya pun berharap, skema Mitra Instansi Pengelola (MIP) Batubara yang kini tengah digagas pemerintah dapat segera diimplementasikan. Kehadiran MIP batubara diyakini bakal berdampak positif pada kinerja keuangan PTBA. Sementara, Head of Corporate Communication Adaro Energy (ADRO) Febriati Nadira menuturkan, ADRO belum akan mengubah target produksi untuk tahun yang dipatok sekitar 62 juta ton hingga 64 juta ton. Tercatat, hingga kuartal I 2023 ADRO membukukan produksi sebesarĀ 15,69 juta ton. Sementara itu, Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) Dileep Srivastava mengungkapkan, belum ada perubahan utuk target pada tahun ini.
"Belum ada perubahan dari panduan untuk tahun penuh, dikisaran 75 juta ton hingga 80 juta ton," kata Dileep. Sepanjang kuartal pertama 2023, BUMI membukukan volume penjualan sebesar 15,4 juta ton batubara, menurun 4% dari penjualan di periode yang sama tahun lalu sebesar 16,0 juta.
Baca Juga: Harga Batubara Masih Membara, Capai US$ 175 Per Ton di Akhir Tahun 2023 Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat