JAKARTA. PT Indika Energy Tbk (INDY) memprediksi, pasar batubara masih semaput. Perseroan menargetkan, produksi batubara tahun ini akan sama dengan produksi tahun 2014, yakni sebesar 40 juta ton. Wishnu Wardhana, Direktur Utama INDY, mengatakan, saat ini, INDY akan fokus efisiensi, dengan menahan ekspansi sembari menunggu pemulihan harga batubara. Namun, turunnya harga minyak kemungkinan bisa memangkas beban INDY. "Ada efisiensi dari penurunan harga minyak sekitar Rp 800 miliar," ujar dia, belum lama ini. Wishnu memperkirakan, harga batubara masih akan di kisaran US$ 63 per ton. Karena itulah, pendapatan dan laba bersih INDY belum banyak berubah dibandingkan tahun lalu. Hingga kuartal III-2014, rugi bersih INDY sekitar US$ 9,7 juta, menyusut dari US$ 15,6 juta di kuartal III-2013. Pendorongnya adalah kenaikan pendapatan 23,8% menjadi US$ 785,3 juta di kuartal III-2014.
Produksi batubara INDY stagnan 40 juta ton
JAKARTA. PT Indika Energy Tbk (INDY) memprediksi, pasar batubara masih semaput. Perseroan menargetkan, produksi batubara tahun ini akan sama dengan produksi tahun 2014, yakni sebesar 40 juta ton. Wishnu Wardhana, Direktur Utama INDY, mengatakan, saat ini, INDY akan fokus efisiensi, dengan menahan ekspansi sembari menunggu pemulihan harga batubara. Namun, turunnya harga minyak kemungkinan bisa memangkas beban INDY. "Ada efisiensi dari penurunan harga minyak sekitar Rp 800 miliar," ujar dia, belum lama ini. Wishnu memperkirakan, harga batubara masih akan di kisaran US$ 63 per ton. Karena itulah, pendapatan dan laba bersih INDY belum banyak berubah dibandingkan tahun lalu. Hingga kuartal III-2014, rugi bersih INDY sekitar US$ 9,7 juta, menyusut dari US$ 15,6 juta di kuartal III-2013. Pendorongnya adalah kenaikan pendapatan 23,8% menjadi US$ 785,3 juta di kuartal III-2014.