Produksi Batubara Nasional Tahun Depan 694 Juta Ton



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana menaikkan rencana produksi batubara nasional tahun depan. Hal ini dikonfirmasi Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Lana Saria.

“Tingkat produksi batubara 2023 meningkat menjadi 694 juta ton,” ujar Lana saat dihubungi Kontan.co.id. Kamis (10/11).

Sebagai pembanding, rencana produksi batubara di tahun 2022 direncanakan sebanyak 663 juta ton. Beriringan dengan rencana kenaikan produksi, Kementerian ESDM sudah mengambil ancang-ancang untuk mengamankan pasokan batubara untuk sektor kelistrikan dalam negeri di tahun depan.  


Lewat surat B-1372/MB.05/DBB.OP/2022, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menugaskan sebanyak 125 badan usaha yang terdiri atas perusahaan, CV, dan koperasi untuk memasok total 161.155.417 ton batubara untuk sejumlah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di tahun 2023.

Baca Juga: Harga Saham Emiten Batubara Redup, Laju IDX Value30 Ikut Melambat

Angka tersebut lebih besar dibanding target domestic market obligation (DMO) sektor kelistrikan untuk tahun depan lebih tinggi dari target DMO batubara sektor kelistrikan tahun ini yang sebesar 130 juta ton.

Anggota Komisi VII DPR Mulyanto menilai, kenaikan rencana produksi batubara di tahun 2023 berada di angka yang wajar. “Saya rasa ini normal dengan kenaikan produksi sekitar 5%,” ujar Mulyanto kepada Kontan.co.id, Jumat (11/11).

Mulyanto sendiri optimistis, pengaturan implementasi DMO kian baik semakin hari. “Saya rasa bisa diantisipasi kendala-kendala yang selama ini terjadi seperti banjir, transportasi, dan manajemen pengadaan PLN.  Sehingga cadangan Batu bara  operasi PLN bisa dijaga lebih dari 15 hari operasi,” imbuh Mulyanto.

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno menilai, rencana kenaikan produksi batubara di tahun 2023 patut didukung. Terlebih, kegiatan produksi nasional serta permintaan batubara di luar negeri juga kian membaik, menurut pengamatan Eddy.

“Saya rasa hal tersebut perlu didukung karena batubara adalah satu dari sumber devisa kita di bidang sumber daya alam. Memang di satu pihak kita bicara mengenai energi bersih kemudian sumber energi yang hijau terbarukan dan lain-lain,””  ujar Eddy saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (11/11).

Lebih lanjut, Eddy memberi catatan bahwa stabilitas pasokan batubara untuk kebutuhan sektor kelistrikan di dalam negeri perlu dijaga.

“Sehingga dibutuhkan DMO tersebut dan dibutuhkan DPO untuk penyediaan batubara di dalam  negeri supaya PLN bisa mendapatkan kepastian tentang pasokan batubaranya dengan harga yang pasti juga,” imbuh Eddy.

Baca Juga: Pelaku Usaha Siap Penuhi DMO Batubara untuk Sektor Kelistrikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat