KONTAN.CO - JAKARTA. Produksi batubara tahun ini bakal dipacu, seiring dengan realisasi produksi batubara pada tahun 2024 lalu yang mencapai 830,97 juta ton. Berdasarkan data dari Mineral One Data Indonesia (MODI), produksi batubara pada tahun 2024 mencapai jg 830,97 juta ton atau 117,04% dari rencana produksi tahun 2024 sebesar 710,00 juta ton. Secara rinci, dari produksi batubara sebesar 830,97 juta ton, realisasi ekspor sebesar 433,71 juta, realisasi Domestic Market Obligation (DMO) mencapai 209, 93 juta ton, dan realisasi domestik sebesar 378,32 juta ton.
Plt Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Gita Mahyarani mengatakan, target produksi pada tahun ini diperkirakan bakal naik. “Hal ini mengacu pada realisasi tahun 2024 yang mencapai 830 juta ton. Selain itu juga ada faktor peningkatan permintaan di dalam negeri,” kata Gita kepada Kontan, Jumat (10/1).
Baca Juga: Capai 831 Juta Ton, Produksi Batubara Indonesia Cetak Rekor di 2024 Di sisi lain,
Gita bilang bergabungnya Indonesia ke BRICS, bakal memperkuat ekspor batuabara Indonesia ke negara seperti China dan India. “China dan India adalah importir batubara termal terbesar dari Indonesia,” ujar Gita. Menurut Gita, untuk peluang ekspor yang lain tentu harus disesuaikan dengan kebutuhan negara tersebut terhadap produk batubara seperti Rusia, Afrika Selatan, dan Brasil. Sementara itu, Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Julian Ambassadur Shiddiq mengatakan, target produksi batubara tahun 2025 tidak berbeda jauh dengan produksi pada tahun 2024 sebanyak 740 juta ton. “Dengan masuknya Indonesia ke BRICS membuka peluang pasar dan potensi investor baru bagi industri tambang kita,” kata Julian kepada Kontan, Kamis (9/1). Emiten batubara afiliasi Garibaldi 'Boy' Thohir PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mencatatkan sampai dengan September 2024 produksi batubara mengalami peningkatan 10% dari periode yang sama tahun lalu. Head of Corporate Communication Adaro Energy Indonesia Febriati Nadira mengungkapkan volume produksi ADRO mencapai 55,57 juta ton, meningkat 10% dari tahun sebelumnya. Sementara itu, volume penjualan periode ini mencapai 53,66 juta ton, atau naik 9% dari September 2023.
Baca Juga: Rekomendasi Saham Pilihan Saat Harga Batubara Global Masih Longsor Eemiten pertambangan pelat merah PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencatatkan realisasi penjualan September 2024 sebesar 31,28 juta ton, naik 16% dibanding periode sama tahun 2023.
Corporate Secretary PTBA Niko Chandra mengatakan, capaian tersebut telah mencapai 73% dari target penjualan tahun ini yang sebesar 43,1 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat