KONTAN.CO.ID - Pengelolaan beras khusus yang ada di Indonesia saat ini belum maksimal. Bahkan pemerintah juga tidak memiliki data pasti berapa produksi beras khusus di dalam negeri lantaran jumlahnya yang masih kecil. Berdasarkan data yang dimiliki Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) dari sekitar 8 juta hektare (ha) luas sawah yang ada, baru sekitar 100.000-300.000 ha yang ditanami beras khusus. Ketua Umum KTNA Winarno Tohir mengatakan, sulit menghitung berapa jumlah produksi beras khusus karena jumlah petani yang menanam beras ini sangat sedikit. Di sisi lain, jumlah beras khusus ini sangat beragam. Bahkan sampai saat ini, Winarno menyatakan, pemerintah masih mendiskusikan bagaimana mengelompokkan jenis beras khusus tersebut. "Mengelompokkan beras khusus itu sulit karena banyak jenisnya. Mungkin data juga belum ada yang punya. Kalau menghitung produksinya juga sulit justru karena sedikit pelakunya. Benih pun tidak dikeluarkan pemerintah. Beras merah dan beras hitam dikeluarkan pemerintah tetapi tidak banyak," ujar Winarno ke KONTAN, Rabu (27/9).
Produksi beras khusus perlu diperbesar
KONTAN.CO.ID - Pengelolaan beras khusus yang ada di Indonesia saat ini belum maksimal. Bahkan pemerintah juga tidak memiliki data pasti berapa produksi beras khusus di dalam negeri lantaran jumlahnya yang masih kecil. Berdasarkan data yang dimiliki Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) dari sekitar 8 juta hektare (ha) luas sawah yang ada, baru sekitar 100.000-300.000 ha yang ditanami beras khusus. Ketua Umum KTNA Winarno Tohir mengatakan, sulit menghitung berapa jumlah produksi beras khusus karena jumlah petani yang menanam beras ini sangat sedikit. Di sisi lain, jumlah beras khusus ini sangat beragam. Bahkan sampai saat ini, Winarno menyatakan, pemerintah masih mendiskusikan bagaimana mengelompokkan jenis beras khusus tersebut. "Mengelompokkan beras khusus itu sulit karena banyak jenisnya. Mungkin data juga belum ada yang punya. Kalau menghitung produksinya juga sulit justru karena sedikit pelakunya. Benih pun tidak dikeluarkan pemerintah. Beras merah dan beras hitam dikeluarkan pemerintah tetapi tidak banyak," ujar Winarno ke KONTAN, Rabu (27/9).