Produksi Beras Menurun, Pengamat Sebut Volume Impor Beras Bisa Bertambah



KONTAN.CO.ID - BOGOR. Pengamat Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori menyoroti penurunan produksi beras pada tahun ini. Menurutnya, penurunan produksi ini bisa berdampak pada penambahan volume impor yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. 

"Kenapa? Karena kalau dilihat menggunakan KSA BPS, produksi Januari-Juli tahun ini dikurangi produksi periode yang sama dibandingkan tahun lalu itu surplus produksinya lebih rendah 2,6 juta ton," ujar Khudori dijumpai usai Peluncuran Buku Stabilisasi Pangan di Indonesia, di Bogor, Jumat (31/5). 

Saat ini, kondisi produksi perberasan dihadapkan dengan tantangan yang sulit. Salah satunya dampak dari perubahan iklim el-nino tahun lalu. 


"Jadi, sepertinya produksi tahun ini kalau bisa dijaga di level tahun lalu itu sudah sangat bagus, tapi sepertinya (produksi) tidak sebesar tahun lalu atau lebih rendah," kata Khudori. 

Baca Juga: Ekonom Ramal Inflasi Bulan Mei 2024 Melandai, Ini Pendorongnya

Diketahui, tahun ini Badan Pangan Nasional (Bapanas) menugaskan kepada Perum Bulog untuk melakukan importasi beras sebanyak 3,6 juta ton. 

Impor ini terpaksa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebagai instrumen pemerintah melakukan stabilisasi pasokan dan harga beras. 

Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Bulog Mokhamad Suyamto bilang hingga akhir Mei 2024, realisasi impor beras telah mencapai 1,9 juta ton. 

"Sebanyak 1,9 juta ton yang sudah terealisasi, terdapat pula sekitar 100.00 ton beras impor yang masih dalam perjalanan ke Indonesia," jelas Suyamto. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati